Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Meikarta Mangkrak, Kementerian PKP Bakal Panggil Lippo

Kementerian PKP bakal memanggil PT Lippo Group guna mempertanyakan kelanjutan proyek Meikarta yang hingga saat ini belum kunjung rampung
Jajaran gedung apartemen di proyek pembangunan Meikarta, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Abdurachman
Jajaran gedung apartemen di proyek pembangunan Meikarta, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bakal memanggil PT Lippo Group guna mempertanyakan kelanjutan proyek Meikarta yang hingga saat ini belum kunjung rampung.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kawasan Permukiman, Fitrah Nur menyebut pada hari ini dirinya telah memanggil Direktur Lippo Group, John Riady untuk mempertanyakan kelanjutan proyek Meikarta yang dibangun di kawasan Lippo Cikarang.

“Kemarin Pak Menteri melapor, saya ketemu dengan Pak John Riyadi. Kita memanggil, saya panggil Pak John Riyadi dari Lippo [meminta kejelasan Meikarta],” jelasnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Lebih lanjut, Fitrah menyebut rencananya Kementerian PKP bakal mempertemukan John Riady dengan korban pembeli apartemen Meikarta yang hingga saat ini belum kunjung serah terima unit. 

Dia menjelaskan, pihaknya berkomitmen penuh untuk dapat segera menyelesaikan segala bentuk sengketa di sektor perumahan.

“Tapi sampai sekarang belum hadir, harapan kami itulah. Kami ingin segera menyelesaikan permasalahan di Meikarta. Karena ini yang menjadi berita untuk berapa tahun ini yang kita harapkan ini bisa kita selesaikan,” pungkasnya.

Sebelumnya, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) sempat mengungkap rencana untuk kembali suntik dana hingga Rp3 triliun untuk menghidupkan kembali proyek pembangunan Apartemen Meikarta.

Berdasarkan catatan Bisnis, proyek Meikarta yang dikembangkan PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) masih membutuhkan bantuan suntikan dana untuk menuntaskan 18.000 unit yang telah terjual hingga 2027.

Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), Ketut Budi Wijaya memiliki rencana untuk kembali melakukan suntik dana senilai Rp3 triliun.

"Secara keseluruhan sebetulnya kurang lebih diperlukan mungkin sekitar Rp3 triliun. Setiap saat, begitu proyek itu jalan kan butuh uang," kata Ketut kepada wartawan di Cikarang, Bekasi, dikutip Rabu (15/2/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper