Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha daging melaporkan penurunan daya beli masyarakat untuk daging sapi hingga 35% menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025. Penurunan ini dipicu oleh maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sepanjang awal tahun ini.
Data dari Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang dikutip pada Kamis (27/3/2025) menunjukkan adanya 18.610 tenaga kerja yang dilaporkan terkena PHK pada periode Januari—Februari 2025. Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah dengan jumlah PHK tertinggi, mencapai 10.677 orang atau sekitar 57,37% dari total nasional.
Ketua Jaringan Pemotong dan Pengusaha Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi mengungkapkan bahwa meskipun volume permintaan daging tetap tinggi, nilai dan volume pembelian secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum pulih, diperparah dengan gelombang PHK yang melemahkan daya beli masyarakat.
"Sekitar 35–37% mengalami penurunan dari angka pembelian [daging sapi]. Ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang lemah dan adanya penurunan dalam pembiayaan kebutuhan hidup," kata Asnawi saat dihubungi Bisnis pada Kamis (27/3/2025).
Akibatnya, lanjut Asnawi, masyarakat terpaksa mengurangi pembelian daging sapi untuk mengalokasikan anggaran ke kebutuhan lain.
Baca Juga
"Kalau saya melihat daya beli masyarakat itu animonya tinggi [membeli daging sapi]. Cuma volumenya yang tadinya dia beli 2–3 kilogram [daging sapi], [sekarang] beli 1 kilogram atau 2 kilogram, jadi menurun," ujarnya.
Asnawi juga mencatat bahwa penjualan daging, baik di pasar tradisional maupun daring, tetap lesu menjelang Ramadan 2025, berbeda dengan kondisi tahun lalu. Dia memperkirakan penjualan daging sapi akan semakin melandai setelah Lebaran.
Meskipun daya beli rendah, Asnawi memastikan ketersediaan daging sapi tetap aman. Dia juga menyebutkan upaya pemerintah dalam menggelar operasi pasar murah selama Ramadan untuk membantu masyarakat tetap dapat membeli protein hewani, termasuk daging sapi.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (27/3/2025) pukul 17.45 WIB, harga rata-rata daging sapi murni di tingkat konsumen adalah Rp139.351 per kilogram, sedikit di bawah harga acuan penjualan (HAP) sebesar Rp140.000 per kilogram. Harga daging sapi murni tertinggi tercatat di Kalimantan Utara sebesar Rp168.000 per kilogram, sedangkan harga terendah berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp113.482 per kilogram.
Sementara itu, harga rata-rata daging kerbau segar lokal mencapai Rp145.238 per kilogram, dan harga rata-rata daging impor kerbau beku adalah Rp109.250 per kilogram.