Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui anak perusahaan Arab Saudi, yakni BPKH Limited mengirimkan sebanyak 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas makanan jemaah haji Indonesia.
Sidiq Haryono, Mudir BPKH Limited, menjelaskan bahwa berbagai macam bumbu tersebut akan digunakan di dapur-dapur yang menyiapkan konsumsi jemaah haji di Makkah dan Madinah selama musim haji tahun ini.
Menurut Sidiq, inisiatif untuk mengirimkan 475 ton bumbu khas Indonesia tersebut bertujuan untuk memberikan cita rasa makanan yang lebih familiar bagi jemaah haji Indonesia, sehingga mereka dapat menikmati makanan yang sesuai dengan selera.
“Dengan makanan yang lebih sesuai dengan lidah mereka [jemaah haji Indonesia], stamina dan semangat jemaah dalam menjalankan ibadah haji diharapkan tetap terjaga,” kata Sidiq, dikutip Jumat (28/3/2025).
Adapun, proyek ini merupakan hasil seleksi ketat terhadap produsen bumbu Indonesia yang telah dilakukan sejak November 2024. Dari hasil seleksi tersebut, tujuh produsen bumbu terpilih untuk menyediakan 22 jenis bumbu khas Indonesia, seperti bumbu nasi goreng, semur, gulai, rendang, tumis, balado, dan lain-lain.
Mudir BPKH Limited lainnya, Iman Ni'matullah mengungkapkan bahwa jumlah bumbu yang didatangkan dari Indonesia meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga
“Tahun lalu, jumlah bumbu yang kami distribusikan hanya 76 ton. Tahun ini meningkat menjadi 475 ton, atau naik sebesar 625%. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan bumbu khas Indonesia di dapur-dapur penyedia konsumsi jemaah haji,” ujarnya.
Lebih dari sekadar meningkatkan kualitas konsumsi jemaah, imbuhnya, inisiatif bisnis ini juga membawa manfaat finansial bagi penyelenggaraan ibadah haji. Seluruh keuntungan yang diperoleh dari pemenuhan kebutuhan bumbu tersebut akan dikembalikan sebagai nilai manfaat keuangan haji dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun berikutnya.
Iman mengungkapkan bahwa dapur-dapur penyedia makanan di Makkah dan Madinah menyambut baik inovasi penggunaan bumbu instan dari Indonesia. Selain memastikan cita rasa yang lebih terstandar, penggunaan bumbu pasta juga dinilai lebih efisien karena dapat mengurangi biaya tenaga kerja, listrik, dan bahan baku lainnya.
“Kami telah melakukan pendampingan kepada produsen bumbu Indonesia untuk memproses ekspor, termasuk pengurusan izin SFDA [Saudi Food & Drugs Authority], clearance, serta koordinasi dengan importir lokal dan pihak otoritas di Arab Saudi. Sebagai perusahaan merah putih di Arab Saudi, kami senang dapat menjalin sinergi positif dan kolaborasi produktif dengan semua elemen anak bangsa,” kata Iman.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk BPKH, Kementerian Agama, Kantor Urusan Haji Jeddah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, serta para importir di Arab Saudi.
Dengan inisiatif ini, BPKH Limited berharap dapat terus menghadirkan inovasi yang memberikan manfaat nyata bagi jemaah haji serta meningkatkan optimalisasi dana haji untuk kepentingan umat.
Sebagai gambaran, pada musim haji 2024 BPKH berhasil mendatangkan 76 ton bumbu Indonesia untuk dipergunakan oleh 78 perusahaan katering di Makkah dan Madinah yang menyediakan konsumsi jemaah haji Indonesia.
Ke depannya, anak perusahaan BPKH yang berdiri pada 16 Maret 2023 dan berkantor di Makkah tersebut akan memasarkan produk bumbu khas Indonesia di luar musim haji, seperti untuk umrah maupun restoran-restoran Indonesia di Arab Saudi.