Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Capai Rp155 Triliun, Untuk Apa Saja?

Anggaran ketahanan pangan pada tahun ini meningkat 36% dibandingkan dengan anggaran tahun lalu.
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp155,5 triliun pada 2025. Nominal tersebut meningkat 36% dibandingkan dengan anggaran tahun lalu, yang sebesar Rp114,3 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan alokasi anggaran ini bertujuan mendorong produktivitas pertanian maupun perikanan, mendukung rantai pasok pangan, memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat, serta meningkatkan nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan.

“Ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas di 2025,” kata Sri Mulyani melalui unggahan Instagram resmi @smindrawati, dikutip Sabtu (29/3/2025).

Melalui unggahannya, Sri Mulyani menuturkan bahwa anggaran ketahanan pangan akan dialokasikan melalui kementerian/lembaga senilai Rp40 triliun dan nonkementerian/lembaga Rp74,3 triliun. Kemudian, transfer ke daerah sebesar Rp16,6 triliun dan pembiayaan sebesar Rp24,6 triliun. 

Selain mendorong produktivitas pertanian dan perikanan, anggaran tersebut juga dimanfaatkan untuk mendukung pengadaan beras oleh Perum Bulog sebesar Rp16,6 triliun.

Dari sisi produksi, anggaran tersebut juga digunakan untuk mendukung program subsidi pupuk 9,5 juta ton, cetak sawah 225.000 hektare, intensifikasi 80.000 hektare, 20 unit bendungan, dan 77.400 unit alsintan pra panen.

Dari sisi distribusi dan cadangan pangan, anggaran dimanfaatkan untuk jalan usaha tani sepanjang 102 kilometer, pembangunan/peningkatan sarana prasarana di 63 pelabuhan perikanan, Koperasi Desa Merah Putih, cadangan pangan pemerintah (CPP), dan penguatan badan usaha bidang pangan.

Anggaran tersebut juga mendukung sisi konsumsi antara lain untuk bantuan pangan, bantuan sembako, gelar pasar murah (GPM), dan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Bendahara Negara mengharapkan upaya-upaya tersebut dapat membantu Indonesia dalam mencapai swasembada pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

“Semoga dengan upaya ini kita bisa merealisasikan swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan secara bersamaan,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper