Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Trump Resmi Berlaku Hari Ini, China Sudah Siapkan Balasan?

China belum segera menanggapi tarif timbal balik baru Amerika Serikat, langkah berbeda dibandingkan dengan saat Presiden AS Donald Trump menaikkan bea masuk.
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Dado Ruvic-illustration
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Dado Ruvic-illustration

Bisnis.com, JAKARTA - China belum segera menanggapi tarif timbal balik baru Amerika Serikat, langkah berbeda dibandingkan dengan saat Presiden AS Donald Trump menaikkan bea masuk dan Beijing membalas dalam hitungan menit. 

Melansir Bloomberg pada Rabu (9/4/1025) hampir empat jam setelah tarif timbal balik Trump mulai berlaku pada hari Rabu, China belum mengumumkan tindakan balasan apa pun. Hal itu berbeda dengan Februari dan Maret, ketika China membalas hanya beberapa menit setelah putaran tarif AS sebelumnya dimulai.

Sebaliknya, sekitar pukul 3 sore waktu setempat, Beijing merilis white paper berisi 28.000 karakter tentang perdagangan dengan AS. Dokumen tersebut disertai dengan tanya jawab di mana Kementerian Perdagangan menegaskan kembali bahwa China bersedia berunding dengan AS.

Dalam catatan yang kurang bersifat mendamaikan, ditambahkan bahwa China memiliki keinginan dan sarana untuk "berjuang sampai akhir," memperingatkan bahwa AS akan "menuai apa yang ditaburnya."

Hingga saat ini, China dan AS telah terlibat dalam siklus tarif yang saling berbalas sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari. Presiden AS tersebut belum berbicara dengan mitranya dari China, Presiden Xi Jinping, lebih dari dua bulan setelah pelantikannya.

Keterlambatan dalam menanggapi tampaknya memberikan sedikit kelegaan bagi pasar yang mengalami aksi jual minggu ini karena perang dagang meningkat. Indeks Hang Seng China Enterprises menghapus kerugiannya setelah jatuh sebanyak 4,4% dalam perdagangan dini hari.

Beijing masih bisa mengeluarkan tanggapannya nanti. Para pemimpin tinggi China berencana untuk bertemu paling cepat pada hari Rabu untuk membahas langkah-langkah guna mendukung konsumsi domestik dan pasar modal setelah tarif Trump, Reuters melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan identitasnya.

China menunggu lebih dari sehari sebelum membalas pengumuman tarif minggu lalu oleh Trump, dengan pernyataan China yang disampaikan pada hari libur umum tepat setelah pukul 6 sore waktu setempat pada hari Jumat.

Selain tarif, China memiliki perangkat yang semakin banyak untuk membalas AS.

Minggu lalu, Beijing mengumumkan akan menyelidiki sebuah perusahaan AS dan menempatkan perusahaan AS lainnya pada "daftar entitas" miliknya, yang secara efektif melarang mereka membeli dari China.

China juga memberlakukan lisensi pada ekspor beberapa tanah jarang, yang kemungkinan akan membatasi pengiriman dalam jangka pendek dan mempersulit perusahaan AS untuk membelinya.

China dapat meningkatkannya dengan melarang perusahaan AS membeli tanah jarang yang diproduksi China, seperti yang dilakukannya pada beberapa mineral penting lainnya tahun lalu.

China mengendalikan sebagian besar produksi dan pemrosesan sejumlah besar mineral penting, dan telah menunjukkan selama 15 tahun terakhir bahwa China bersedia menggunakan kekuatan itu dalam perselisihan dengan negara lain.

Dua blogger berpengaruh di China minggu ini mengunggah tentang opsi lain, termasuk melarang impor unggas AS, mengekang impor jasa, dan menangguhkan kerja sama terkait masalah fentanil.

Beijing juga dapat menggunakan cara lain seperti melemahkan mata uang untuk membuat ekspornya lebih murah, atau menjual kepemilikannya atas obligasi pemerintah AS, meskipun kedua tindakan tersebut juga akan menimbulkan konsekuensi negatif yang serius bagi China. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper