Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rp2.847 Triliun Uang Dana Pensiun di AS 'Hilang' Gara-Gara Tarif Trump

Uang dana pensiun sekitar US$169 miliar menguap dalam empat hari perdagangan, setelah Donald Trump mengumumkan tarif impor dan memicu gejolak pasar keuangan.
Ilustrasi mata uang dolar AS. / dok Freepik
Ilustrasi mata uang dolar AS. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai investasi dana pensiun terbesar di Amerika Serikat anjlok tajam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor global. 

Dalam waktu hanya empat hari perdagangan, kerugian yang dialami 25 dana pensiun negara bagian dan lokal terbesar di AS ditaksir mencapai US$169 miliar, atau setara Rp2.847 triliun (asumsi kurs Jisdor Rp16.849 per dolar AS per 8 April 2025).

Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (12/4/2025), laporan ini diungkap oleh Equable Institute, lembaga nirlaba bipartisan yang berbasis di New York dan fokus pada isu-isu pensiun. 

Equable mencatat bahwa kerugian tersebut terjadi dalam rentang waktu 3 hingga 8 April 2025, tepat setelah Donald Trump mengumumkan tarif baru yang memicu gejolak di pasar keuangan. Sepanjang tahun ini saja, total kerugian investasi publik yang dialami oleh berbagai dana pensiun terbesar tersebut telah mencapai sekitar US$249 miliar atau sekitar Rp4.194,4 triliun.

Angka itu belum termasuk kerugian dari seluruh sistem pensiun publik AS yang diperkirakan jauh lebih besar.

“Guncangan pasar keuangan dalam beberapa hari terakhir adalah contoh nyata dari skenario negatif yang seharusnya sangat diwaspadai oleh dana pensiun yang rapuh,” tulis Equable dalam laporannya.

Tidak hanya nilai portofolio yang tergerus, lembaga tersebut juga memperingatkan bahwa dana pensiun negara bagian dan lokal dapat menghadapi tekanan arus kas dalam beberapa tahun ke depan, terutama jika tarif yang lebih besar memicu resesi ekonomi berkepanjangan. 

Ini menjadi kekhawatiran tersendiri mengingat dana pensiun biasanya memiliki target jangka panjang untuk mencapai kestabilan finansial.

Equable menyusun proyeksi nilai aset dana pensiun di ekuitas publik berdasarkan laporan per 8 April dengan menggunakan indeks acuan S&P 500. 

Meskipun metode ini tidak memperhitungkan perubahan posisi aktual pada kuartal pertama, dan tidak mencerminkan strategi investasi spesifik masing-masing dana, pendekatan ini diklaim memiliki akurasi hingga 99% dalam mengukur perubahan nilai aset rencana pensiun publik.

Anjloknya nilai dana pensiun ini menambah tekanan bagi sistem pensiun publik AS yang selama ini sudah menghadapi tantangan besar dalam hal keberlanjutan jangka panjang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper