Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian National Shipowners' Association (INSA) menyebut kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan sinyal positif dari kegiatan ekspor Tanah Air.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan peningkatan kegiatan ekspor di tengah situasi tekanan situasi global akibat tarif resiprokal yang ditetapkan Amerika menjadi berkah tersendiri.
“Memang terjadi kemacetan yang harus jadi catatan perbaikan ke depan, tapi peningkatan kegiatan ekspor di Pelabuhan Priok di tengah tekanan tarif resiprokal adalah berkah tersendiri yang mesti disyukuri,” kata Carmelita dalam keterangannya, Jumat (18/04/2025).
INSA, lanjutnya, telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pelindo terkait dengan kondisi kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Dia menuturkan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah bersikap responsif dan mengambil langkah terukur dengan memaksimalkan area-area buffer dan lapangan yang dapat dijadikan kantor parkir dan pengalihan lalu lintas truk ke dalam gate pos 9.
Menurutnya, para pelaku usaha juga memahami, bahwa Pelindo tengah melakukan penanganan jangka panjang untuk mencegah kemacetan terulang kembali. Salah satunya dengan membangun area jalan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di tol maupun jalan arteri di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Juga
Namun, pembangunan jalan ini membutuhkan waktu yang tidak singkat, karena membutuhkan dukungan dan koordinasi dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum, Pemprov DKI Jakarta dan lembaga instansi lainnya.
“Bukan saatnya kita saling menyalahkan, tapi kita harus mendorong Pelindo untuk lebih baik ke depan dengan memberikan layanan terbaik, termasuk pencegahan kemacetan jalan masa depan.”
Sebelumnya, Pelindo menargetkan aktivitas di New Priok Container Terminal (NPCT) 1, Pelabuhan Tanjung Priok akan kembali normal pada, Minggu (20/4/2025).
Executive Director Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo telah melakukan pembatasan beberapa trafik bongkar muat kontainer pada hari ini sampai dengan besok.
Hal ini dikakukan sebagai upaya pengendalian arus lalu lintas barang guna mengurai kepadatan yang terjadi, dengan harapan proses normalisasi dapat selesai sepenuhnya pada akhir pekan ini.
“Mudah-mudahan Minggu nanti ini sudah benar-benar clear semua, tidak ada sisa lagi. Senin kita mulai aktivitas untuk minggu selanjutnya,” kata Drajat saat konferensi pers di Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).
Drajat menyampaikan hari ini fokus diarahkan pada penyelesaian sisa trafik bongkar muat dari malam sebelumnya. Sementara untuk trafik bongkar muat baru, pihak manajemen telah mulai melakukan pembukaan secara selektif.
Lebih lanjut, Drajat menyebut kepadatan di terminal NPCT 1 dipicu oleh keterlambatan kedatangan sejumlah kapal yang seharusnya tiba lebih awal sesuai jadwal.