Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen menyebut pihaknya siap mendukung upaya Indonesia dalam proses aksesi ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Gerritsen menyebut, pihak Belanda merespons positif langkah Indonesia yang tengah mengurus proses aksesi untuk menjadi anggota OECD. Dia menuturkan, OECD adalah kelompok negara dengan struktur ekonomi yang baik, sehingga memiliki iklim bisnis yang optimal.
"Kami mendukung Indonesia masuk ke OECD. Organisasi ini beranggotakan negara-negara yang memiliki strukrut ekonomi sedemikian rupa sehingga perdagangan dan investasi berada pada level tertinggi untuk memiliki ekonomi terbuka," jelas Gerritsen dalam Media Visit di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta pada Kamis (24/4/2025).
Dia mengatakan, Belanda juga turut terlibat dalam membantu Indonesia pada proses aksesi tersebut. Hal tersebut dilakukan melalui kantor perwakilan OECD di Jakarta.
Melalui kantor tersebut, Pemerintah Belanda memberikan dukungan teknis melalui sumber daya manusia dan mengalirkan dana 600.000 euro untuk tiga tahun untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam berbagai isu, seperti kerangka hukum yang perlu ada di Indonesia untuk menjadi anggota OECD.
Gerritsen menyebut, proses aksesi yang cukup teknis dapat memakan waktu beberapa tahun. Oleh karena itu, dalam diskusi publik, Belanda selalu mendorong Indonesia untuk untuk meningkatkan upayanya menjadi anggota OECD.
Baca Juga
"Dukungan yang kami berikan lebih bersifat teknis, sehingga pada akhirnya aksesi itu akan bergantung pada proses yang dilakukan OECD dan Indonesia," tambahnya.
Dia melanjutkan, pilihan Indonesia untuk bergabung ke OECD adalah keputusan yang tepat. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan Indonesia berupaya mengintergrasikan perekonomiannya ke sistem global dan meningkatkan perdaganga bebas.
"Ini tentang kerja sama ekonomi, bukan membangun tembok dan tarif. Jadi, permintaan keanggotaan Indonesia saya pikir lebih penting dari sebelumnya dalam konteks keadaan saat ini," tambahnya.