Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Breaking: Inflasi April 2025 Capai 1,95%

BPS melaporkan bahwa Indonesia mengalami inflasi 1,95% (YoY) dan 1,17% (MtM) pada April 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam pengumuman inflasi di kantor pusat BPS. / Bisnis-Annasa Kamalina
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam pengumuman inflasi di kantor pusat BPS. / Bisnis-Annasa Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat inflasi Indonesia April 2025 mencapai 1,95% secara tahunan (year on year/YoY), naik dari bulan sebelumnya sebesar 1,01% (YoY).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menjelaskan bahwa secara bulanan, Indonesia mencatatkan inflasi 1,17% (month to month/MtM) pada April 2025. Inflasi bulanan itu turun dari posisi Maret 2025 di level 1,65% (MtM).

"Pada April 2025 terjadi inflasi 1,17% secara bulanan atau MtM atau terjadi kenaikan IHK dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 108,47 pada April 2025 ," ujar Pudji dalam rilis berita resmi statistik, Jumat (2/5/2025).

Kelompok pengeluaran penyumbang terbesar inflasi April 2025 adalah makanan, minuman, dan tembakau andil inflasi sebesar 0,64%. Komoditas penyumbang inflasi utama kelompok ini adalah kopi bubuk, minyak goreng, cabai rawit, dan sigaret kretek mesin (SKM).

Sebelumnya, berdasarkan analisis 16 ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah atau median proyeksi inflasi April 2025 adalah 1,02% (MtM). Nilai tersebut menurun dibandingkan inflasi 1,65% (MtM) pada Maret 2025.

Adapun estimasi tertinggi sebesar 1,84% diberikan oleh Standard Chartered Bank Aldian Taloputra. Sementara estimasi terendah di angka -0,03% yang disampaikan oleh ekonom Trimegah Securities Fakhrul Fulvian.

Sementara secara tahunan (YoY), 27 ekonom memproyeksi median IHK April 2025 berada di zona inflasi sebesar 1,5%. Nilai tersebut meningkat dibandingkan inflasi sebesar 1,03% (YoY) pada Maret 2025.

Estimasi tertinggi terpantau berada di angka 2,62% (YoY) yang dikeluarkan oleh ekonom Standard Chartered Bank Aldian Taloputra. Sementara estimasi terendah di angka 0,6% (YoY) oleh ekonom Barclays Bank Brian Tan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper