Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Tarif Trump, Skechers Bakal Go-Private usai Diakuisisi 3G Capital

Analis menyebut memanasnya perang dagang AS-China akibat tarif Trump hingga lesunya daya beli turut mendorong percepatan pembicaraan akuisisi Skechers..
Bagian luar toko sepatu Skechers terlihat di Times Square, New York, 2 Mei 2014./Reuters-Shannon Stapleton
Bagian luar toko sepatu Skechers terlihat di Times Square, New York, 2 Mei 2014./Reuters-Shannon Stapleton

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen alas kaki dunia dari California, Skechers, bakal go-private atau keluar dari bursa saham AS setelah 26 tahun melantai di pasar modal.

Hal ini lantaran Skechers resmi diakuisisi oleh firma investasi 3G Capital dalam kesepakatan senilai US$9,42 miliar atau Rp154,9 triliun. Akuisisi ini menjadi kesepakatan terbesar dalam sejarah industri alas kaki.

Melansir Reuters, Selasa (6/5/2025), kesepakatan ini menetapkan harga US$63 per saham secara tunai, atau 28% lebih tinggi dari harga penutupan saham pada Jumat (2/5/2025). Kabar ini langsung mengerek harga saham Skechers sebesar 25% menjadi US$61,86, memulihkan sebagian kerugian setelah anjlok hampir 30% sejak awal tahun.

Analis Needham, Tom Nikic, menyebut ketidakpastian ekonomi global, dari memanasnya perang dagang AS-China akibat tarif impor Presiden AS Donald Trump hingga lesunya daya beli konsumen, turut mendorong percepatan pembicaraan akuisisi ini. Menjadi perusahaan tertutup memungkinkan Skechers menghadapi gejolak ini tanpa tekanan pasar Wall Street.

Sejak didirikan pada 1992 dengan lini sepatu Chrome Dome bergaya jalanan untuk pria, Skechers menjelma menjadi raksasa global yang dikenal karena sepatu-sepatu berorientasi kenyamanan. Dengan harga produk berkisar antara US$75 hingga US$150, Skechers kini memiliki sekitar 5.000 toko di lebih dari 120 negara.

Nama-nama besar seperti Britney Spears dan Kim Kardashian sempat menjadi wajah kampanye pemasarannya, membantu merek ini tetap relevan di tengah persaingan dengan raksasa seperti Nike dan pemain baru seperti Hoka.

Kesepakatan ini dianggap mengejutkan, mengingat Skechers selama ini dipandang sebagai bisnis keluarga yang erat. Namun, menurut sumber Reuters, proses akuisisi dilakukan tanpa lelang terbuka, berkat hubungan jangka panjang antara keluarga Greenberg dan 3G Capital.

Robert Greenberg, sang pendiri berusia 85 tahun, akan tetap menjabat sebagai CEO. Michael Greenberg (Presiden) dan David Weinberg (COO) juga dipastikan bertahan dalam struktur kepemimpinan perusahaan.

3G Capital, yang dikendalikan oleh taipan asal Brasil Jorge Paulo Lemann, selama ini dikenal lewat portofolionya di sektor makanan dan minuman seperti Kraft Heinz. Strategi klasik 3G yang fokus pada efisiensi dan pemangkasan biaya memunculkan spekulasi bahwa Skechers bisa saja kembali ke pasar publik di masa depan.

Kesepakatan ini dijadwalkan rampung pada kuartal III/2025, didanai melalui kombinasi kas internal 3G Capital dan pinjaman dari JPMorgan Chase Bank.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper