Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Pantau Dampak Kesepakatan Perdagangan AS-Inggris

Komisi Eropa mengkaji kesepakatan dagang AS dan Inggris untuk mengetahui implikasinya bagi 27 negara anggota Uni Eropa dan perdagangan global.
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 26 April 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 26 April 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Eropa tengah mengkaji kesepakatan dagang yang dicapai minggu lalu antara Amerika Serikat dan Inggris untuk mengetahui implikasinya bagi 27 negara anggota Uni Eropa dan perdagangan global.

Komisioner Ekonomi Eropa Valdis Dombrovskis mengatakan Uni Eropa (UE) tengah menganalisis isi kesepakatan secara saksama untuk menilai implikasi terhadap ekonomi regional, khususnya terkait dampaknya terhadap kepentingan UE atau lingkungan perdagangan global yang lebih luas.

UE sendiri tengah berunding dengan AS mengenai kesepakatan dagangnya sendiri yang akan menggantikan tarif 20% secara menyeluruh untuk sebagian besar barang UE dan tarif 25% untuk baja dan aluminium serta mobil dan suku cadang mobil. 

AS telah menetapkan waktu negosiasi 90 hari yang berakhir pada 8 Juli untuk mencapai kesepakatan. Hingga saat itu, tarif untuk sebagian besar barang UE adalah 10%, kecuali tarif yang lebih tinggi sebesar 25% untuk baja, aluminium, dan mobil.

"Negosiasi antara Uni Eropa dan AS sedang berlangsung dan kami bermaksud memanfaatkan periode 90 hari ini... dengan tujuan mencapai solusi yang dinegosiasikan, yang merupakan preferensi pertama kami sebagaimana telah kami nyatakan," kata Dombrovskis dikutip dari Reuters, Selasa (13/5/2025). 

Dia mencatat pada saat yang sama, UE tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan tidak tercapainya kesepakatan.

Komisi Eropa pada Kamis lalu mengusulkan tindakan balasan terhadap impor AS senilai hingga 95 miliar euro ($107 miliar) jika negosiasi dengan Washington gagal menghapus serangkaian tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan kesepakatan untuk menurunkan tarif pada beberapa barang pada Kamis lalu, dengan pemotongan pungutan AS pada mobil dan baja dan kedua belah pihak memperoleh akses yang lebih baik ke pasar pertanian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper