Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump diperkirakan segera mengumumkan tarif baru untuk mobil Uni Eropa dan pengecualian bea masuk bagi sejumlah produk industri, termasuk suku cadang penerbangan.
Menurut sumber yang mengetahui pembahasan ini dikutip dari Bloomberg pada Selasa (5/8/2025), kedua pihak juga diperkirakan akan merilis pernyataan bersama yang merinci komitmen politik yang telah disepakati oleh Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada bulan lalu. Bentuk hukum dari kebijakan tersebut akan ditentukan oleh pemerintah AS.
Berdasarkan kesepakatan dengan Washington, ekspor Uni Eropa ke AS akan dikenai tarif universal sebesar 15%. Tarif ini juga akan diterapkan pada produk mobil, menggantikan tarif sebelumnya sebesar 25%, serta mencakup kemungkinan langkah-langkah sektor lainnya di masa depan, seperti farmasi dan semikonduktor, menurut pejabat dari kedua belah pihak.
Perintah eksekutif yang diterbitkan Gedung Putih pekan lalu menegaskan bahwa tarif universal 15% akan menjadi batas tertinggi bagi Uni Eropa, sementara mitra dagang lain akan dikenai tarif tambahan di atas tarif MFN (most-favored nation) yang sudah berlaku.
Juru bicara Komisi Eropa menyebut, sebagai respons atas implementasi awal kesepakatan oleh AS, Uni Eropa mengusulkan untuk menangguhkan paket tindakan balasan selama enam bulan. Paket tersebut sebelumnya disiapkan jika kedua pihak gagal mencapai kesepakatan.
Namun, perintah AS tersebut hanya mencakup tarif timbal balik dan tidak merinci pengecualian atau cara penerapan kebijakan tarif sektoral Trump terhadap mitra dagang lainnya.
Baca Juga
Selain tarif universal, AS telah memberlakukan bea masuk 25% terhadap mobil dan suku cadangnya, serta tarif dua kali lipat terhadap baja dan aluminium. Trump juga mengancam akan mengenakan tarif terhadap produk farmasi dan semikonduktor dalam waktu dekat.
Pejabat memperkirakan hanya sejumlah kecil produk, termasuk beberapa jenis obat generik dan suku cadang penerbangan, yang akan menerima tarif lebih rendah dari batas 15% pada pekan ini.
Negosiasi antara kedua pihak masih berlangsung untuk memperluas pengecualian terhadap barang lain seperti anggur dan minuman keras, serta produk yang dapat dimasukkan dalam skema nol-tarif timbal balik (zero-for-zero).
Uni Eropa juga tengah mendorong kesepakatan agar sejumlah volume ekspor baja dan aluminium dapat masuk ke AS dengan tarif lebih rendah dari tarif saat ini yang mencapai 50%. Negosiasi ini dilakukan bersamaan dengan upaya melindungi rantai pasok dari kelebihan kapasitas global.
Jika AS gagal memenuhi komitmen politik yang telah disepakati, negara-negara anggota Uni Eropa diperkirakan akan kembali mendorong respons tegas.
Salah satu sumber menyebutkan, paket sanksi balasan senilai hampir €100 miliar (setara US$116 miliar) terhadap barang-barang asal AS dapat segera diaktifkan kembali jika diperlukan.