Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Negara-Negara Melobi AS di Pertemuan APEC Korsel

Para menteri perdagangan sejumlah negara akan bersaing memuluskan negosiasi terkait tarif impor dalam pertemuan APEC di Korsel pekan ini.
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin perdagangan dari sejumlah negara akan bersaing untuk mendapatkan akses ke Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer untuk memajukan negosiasi terkait tarif impor di tengah penyelenggaraan pertemuan Kemitraan Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Korea Selatan. 

Melansir Bloomberg pada Kamis (15/5/2025), Greer melakukan perjalanan ke pulau resor Jeju untuk bergabung dengan rekan-rekannya di pertemuan anggota APEC pada tanggal 15 dan 16 Mei, kurang dari seminggu setelah dia membantu AS dan China menyetujui pemangkasan tarif sementara.

Perwakilan dari negara-negara anggota kemungkinan akan bertukar pandangan tentang cara beroperasi dalam lingkungan perdagangan global yang diguncang oleh rentetan tarif Presiden Donald Trump. 

Banyak dari mereka juga akan berusaha berunding dengan Greer untuk mencoba mengurangi dampak kebijakan perdagangan Trump dengan pertemuan bilateral yang bertentangan dengan tujuan lama APEC untuk memajukan perdagangan bebas melalui kerja sama multilateral.

Direktur Perdagangan Jepang di Eurasia Group David Boling mengatakan bagi banyak menteri perdagangan, mengamankan pertemuan empat mata dengan USTR Greer akan menjadi tujuan utama mereka.

“Mereka menginginkan pertemuan dengan Greer, meskipun singkat, untuk membahas tarif yang memengaruhi ekonomi mereka sendiri. Dia akan menjadi menteri perdagangan tersibuk di sana, dan jadwalnya akan sangat padat,” ujar Boling, yang juga mantan negosiator perdagangan di USTR

AS dan China merupakan negara ekonomi terbesar di antara 21 anggota kelompok tersebut, yang menurut APEC mencakup sekitar setengah dari perdagangan global dan sekitar 60% dari produk domestik bruto global. 

Di masa lalu, pertemuan puncak APEC terkadang menyediakan tempat bagi presiden AS dan mitranya dari China Xi Jinping untuk bertemu dan bertukar pandangan. Pertemuan puncak APEC diadakan pada musim gugur.

Selama acara minggu ini, Greer mungkin mendapatkan kesempatan lain untuk bertemu Wakil Menteri Perdagangan China Li Chenggang, yang bernegosiasi dengannya di Jenewa. Li akan menghadiri pertemuan APEC, menurut seorang pejabat pemerintah Korea Selatan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. 

Di antara anggota lainnya, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Vietnam semuanya menjadi sasaran Trump terkait perdagangan.

"Sangatlah penting bagi para menteri untuk berkumpul bersama untuk pertama kalinya sejak pemerintahan Trump memberlakukan tarif besar-besaran di seluruh dunia dan membahas cara maju bagi sistem perdagangan global," kata Yeo Han-koo, mantan menteri perdagangan Korea Selatan. 

Dia juga menggambarkan pertemuan minggu ini sebagai landasan bagi KTT APEC pada bulan November.

Korea Selatan menjadi tuan rumah APEC tahun ini dengan tema utama “Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan” dan bertujuan untuk membuat kemajuan dalam mewujudkan Putrajaya Vision 2040 yang disetujui oleh para pemimpin termasuk Trump pada 2020 untuk bekerja sama guna mewujudkan lingkungan perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka, adil, tidak diskriminatif, transparan, dan dapat diprediksi.

Di luar tujuan-tujuan mulia tersebut, para peserta di Jeju akan tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang gencatan senjata tarif AS-China, di mana tindakan pembalasan China tampaknya membuahkan hasil, dan bagaimana hasilnya dapat memengaruhi negosiasi negara lain dengan Washington.

Pada saat yang sama, kehadiran Greer juga dapat mengendalikan upaya China untuk membangun dukungan di antara negara-negara lain yang merasakan tekanan dari kebijakan Trump.

Yeo mengatakan AS dapat menggunakan kesempatan ini untuk melanjutkan perundingan perdagangan yang sedang berlangsung dengan China, Korea, Jepang, Taiwan, Vietnam, dan sebagian besar negara anggota.

“Telah terbukti benar bahwa China tidak perlu terburu-buru untuk mencapai kesepakatan. China dapat menggunakan momentum ini untuk memperkuat narasinya bahwa China adalah pemimpin dalam integrasi perdagangan regional di APEC,” lanjutnya.

Tarif tersebut bahkan telah menghantam sekutu AS. Korea Selatan dan Jepang, yang mengandalkan AS untuk keamanan, telah menghindari tanda-tanda pembalasan.

Meski kedua sekutu AS tersebut termasuk yang pertama memulai perundingan dengan AS, ketidakpastian politik menjelang pemilihan presiden menghambat upaya Seoul untuk mencapai kesepakatan. 

Jepang kemungkinan akan melewatkan perundingan bilateral dengan Greer setelah hanya mengirim pejabat berpangkat rendah ke APEC, sebuah indikasi yang mungkin bahwa Tokyo lebih suka mengambil lebih banyak waktu untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.

Dengan semua fokus pada kesepakatan bilateral individual, tujuan akhir APEC mungkin terlupakan untuk saat ini.

“Meskipun beberapa menteri perdagangan APEC mungkin mencoba untuk meningkatkan dukungan bagi sistem perdagangan multilateral pada pertemuan-pertemuan ini, mereka akan berenang melawan arus,” kata Boling.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper