Tak Hanya Chevron, TotalEnergies Berpotensi Balik Lagi ke Hulu Migas RI

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, TotalEnergies berpotensi kembali berinvestasi di sektor hulu migas Tanah Air.

Perusahaan asal Perancis itu sedang menjajaki peluang akuisisi sebagian hak partisipasi atau participating interest (PI) blok migas eksplorasi Bobara di perairan lepas pantai Provinsi Papua Barat. Adapun, Blok Bobara saat ini digarap Petroliam Nasional Berhad atau Petronas.

Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengatakan, proses akuisisi saham Petronas oleh TotalEnergies masih dalam tahap penjajakan secara business to business (B2B).

"Betul, sedang proses di internal Petronas dan Total secara B2B ya. Kita tunggu saja kabar baiknya," ujar Asnidar kepada Bisnis, Senin (19/5/2025).

Oleh karena itu, Asnidar belum bisa memerinci berapa persen saham Petronas yang bakal diakuisisi TotalEnergies.

Berdasarkan catatan Bisnis, TotalEnergies (sebelumnya dikenal sebagai Total) pernah berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia. Salah satu proyek signifikan yang melibatkan Total adalah pengembangan Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Total menjadi operator utama blok ini sejak 1967 melalui kerja sama dengan Pertamina dan Inpex. 

Namun, pada 2018, pengelolaan Blok Mahakam resmi beralih sepenuhnya ke Pertamina setelah kontrak Total berakhir. Sejak saat itu, TotalEnergies tidak lagi memiliki peran langsung dalam pengelolaan blok tersebut.

Sinyal Kuat Investor Kelas Kakap Balik ke RI

Kabar kembali masuknya TotalEnergies ke Tanah Air seolah menegaskan sektor hulu migas RI masih menarik. Ini terlihat dari perusahaan kelas kakap lain yang juga digadang-gadang bakal masuk lagi ke Indonesia.

Adapun, perusahaan itu adalah Chevron. Asnidar pun mengamini Chevron tertarik terhadap beberapa area prospektif di Tanah Air. Namun, semuanya masih dalam tahap penjajakan dan diskusi awal.

"Jadi belum ada keputusan final atau pengumuman resmi terkait lapangan mana yang akan menjadi fokus atau waktu pasti mereka untuk masuk kembali," tutur Asnidar.

Terlepas dari hal itu, pihaknya menyambut baik setiap minat dan inisiatif dari investor global, termasuk Chevron, untuk kembali melihat potensi hulu migas di Indonesia. 

Menurutnya, hal ini mencerminkan semakin meningkatnya kepercayaan terhadap iklim investasi di Indonesia. Dia pun menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong iklim investasi di sektor hulu migas.

"Kami dorong bersama pemerintah, terutama melalui perbaikan fiscal terms, kepastian regulasi, dan penyediaan data eksplorasi yang terbuka," ucapnya.