Bisnis.com, BANGKOK — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dan Thailand untuk memperkuat kemitraan ekonomi dalam berbagai sektor strategis, mulai dari perdagangan dan investasi hingga pengembangan industri halal, teknologi digital, dan ketahanan pangan.
Dalam pernyataan bersama usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra di Bangkok, Presiden Prabowo menyampaikan optimisme atas hubungan ekonomi kedua negara yang telah menunjukkan kemajuan signifikan.
Hal ini disampaikannya saat memberikan joint statement bersama Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra di Government House pada Senin (19/5/2025) pagi waktu setempat (WS).
“Kami telah mencapai perdagangan bilateral sampai dengan US$18 miliar, tapi kami tentunya ingin meningkatkan lagi ini,” ujar Presiden Prabowo.
Seiring dengan pencapaian tersebut, kedua negara sepakat untuk memperluas kerja sama di sektor-sektor ekonomi baru yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan masa depan. Salah satu sektor yang menjadi fokus adalah pengembangan dan standardisasi industri halal.
“Kami juga ingin meningkatkan pengembangan dan standarisasi industri halal dan ekonomi digital di bidang fintech, e-commerce, dan infrastruktur,” tambah Presiden Prabowo.
Baca Juga
Dalam upaya mendorong arus investasi yang lebih besar dan kerja sama institusional, kedua negara sepakat untuk segera menyelenggarakan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat.
Selain itu, kata Prabowo kolaborasi antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia, juga akan diperkuat.
Presiden Prabowo menyebutkan pula kerja sama di bidang penerbangan dan teknologi sebagai salah satu prioritas ke depan.
“Kami juga menyangkut baik kerja sama di sektor penerbangan dan meningkatkan pengembangan teknologi bersama di bidang ini,” katanya.
Tidak kalah penting, sektor ketahanan pangan menjadi agenda utama dalam pembicaraan. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menjaga rantai pasok pangan serta menjajaki peluang joint venture dalam pengelolaan dan penyimpanan makanan, guna memastikan ketahanan dan ketersediaan pangan nasional di tengah dinamika global.
“Kami juga ingin fokus kepada ketahanan rantai pasok dan joint venture dalam pengelolaan dan penyimpanan makanan,” tegas Prabowo.