Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK mewanti-wanti akan semakin maraknya PHK usai terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pada kuartal I/2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia 'hanya' sebesar 4,87%. Realisasi pertumbuhan ekonomi itu tersebut melambat secara tahunan (kuartal I/2024 sebesar 5,11%) maupun kuartalan (kuartal IV/2024 sebesar 5,02%).
Dalam kuliah umum di Universitas Indonesia pada Kamis (22/5/2025), JK pun menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi itu berkaitan dengan ketidakpastian global akibat konflik ekonomi dan geopolitik.
Selain itu, sambungnya, kebijakan pemerintah sebelumnya juga menyebabkan defisit dan utang yang besar.
JK meyakini perlambatan ekonomi akan berdampak luas seperti penurunan daya beli masyarakat. Akibatnya, terjadi penurunan produksi.
"Penurunan output bisnis signifikan kemudian terjadi PHK [pemutusan hubungan kerja], jumlah pekerja yang kehilangan pekerjaan meningkat dan semakin banyaknya pengangguran di Indonesia,” jelas JK dikutip dari rilis FISIP UI, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga
Menurut JK, ke depan masih banyak tantangan yang akan dihadapi Indonesia yaitu proteksionisme, kesenjangan ekonomi dan sosial yang semakin lebar baik, masih lemahnya supremasi hukum dan penegakan keadilan, serta perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang akan mengganti banyak fungsi manusia.
Dia pun mendorong agar ekonomi ditata secara berkelanjutan. Caranya, pemerintahan harus transparan, akuntabel, dan inklusif; keamanan menjamin lingkungan investasi dan perkembangan; menjaga pertumbuhan dengan sumber daya berkelanjutan; dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat secara optimal.
“Kemajuan bangsa dibangun dari kolaborasi antara intelektual, pemerintah, dan masyarakat. Tidak ada kemakmuran tanpa kerja keras, tidak ada persatuan tanpa keadilan,” ujar JK.