Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara-Negara G7 Janji Atasi Ketimpangan Ekonomi Global

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara G7 berjanji untuk mengatasi ketidakseimbangan yang berlebihan dalam ekonomi global.
G7 Hiroshima Summit 2023 di Jepang / g7hiroshima.go.jp
G7 Hiroshima Summit 2023 di Jepang / g7hiroshima.go.jp

Bisnis.com, JAKARTA — Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara G7 berkomitmen untuk mengatasi ketidakseimbangan struktural dalam ekonomi global, sekaligus mendorong tatanan ekonomi yang lebih adil dan transparan.

Dalam komunike resmi yang dirilis usai pertemuan tiga hari di Banff, Kanada, para pejabat G7 menekankan pentingnya kesetaraan dalam persaingan global dan menyerukan kerja sama melawan praktik nonpasar yang mengancam stabilitas ekonomi internasional.

“Negara-negara G7 sepakat perlunya pendekatan terkoordinasi terhadap aktor-aktor yang tidak bermain dengan aturan yang sama,” tulis pernyataan itu, mengacu pada negara-negara dengan praktik dagang yang dianggap tidak adil.

Menteri Keuangan Kanada Francois-Philippe Champagne menyatakan bahwa komunike tersebut merupakan hasil diskusi terbuka, termasuk terkait kebijakan tarif Amerika Serikat. Ia menyebut, meski ketegangan masih ada, ruang untuk kesepahaman tetap terbuka.

Komunike juga menyoroti meningkatnya arus pengiriman internasional bernilai rendah — atau paket “de minimis” — dari pengecer daring China seperti Temu dan Shein. Paket-paket ini dinilai berpotensi membebani sistem bea cukai dan bahkan dijadikan sarana penyelundupan barang terlarang.

Meski tidak menyebut China secara langsung, Gubernur Bank Kanada Tiff Macklem secara gamblang menyoroti praktik dagang tidak adil yang dilakukan negara tersebut. Ia menambahkan bahwa diskusi dalam KTT kali ini berlangsung lebih konstruktif dibanding sebelumnya.

Terkait geopolitik, G7 kembali mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan mempertegas komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada Kyiv. Komunike membuka kemungkinan sanksi lanjutan terhadap Moskow jika gencatan senjata gagal terwujud.

Namun, tidak seperti pernyataan sebelumnya, komunike kali ini tidak menyertakan istilah “ilegal” untuk menggambarkan agresi Rusia—sebuah kompromi yang menurut Champagne tidak perlu ditafsirkan berlebihan. Ia sendiri tetap menyebut invasi tersebut sebagai tindakan ilegal.

“Apa yang ingin kami sampaikan jelas: G7 berdiri bersama, bahu membahu mendukung Ukraina,” ujar Champagne.

G7 juga menegaskan bahwa aset kedaulatan Rusia yang dibekukan di yurisdiksi mereka tidak akan digunakan sampai Rusia menghentikan agresinya dan membayar kompensasi atas kerusakan di Ukraina.

Menteri Keuangan Ukraina, Serhiy Marchenko, hadir dalam pertemuan ini sebagai tamu pemerintah Kanada dan menyampaikan pidato kepada para pejabat tinggi yang hadir.

Champagne menutup konferensi dengan menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi pijakan penting menuju KTT G7 bulan Juni, yang dipastikan akan dihadiri Presiden AS Donald Trump.

“Kami solid dan siap melangkah ke tahap berikutnya dengan tekad yang baru,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper