Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto irit menanggapi isu bahwa dirinya akan diganti dari jabatannya saat ini pada perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto.
Saat ditanya oleh wartawan sebelum menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Kamis (22/5/2025), Airlangga mengaku tidak tahu menahu ihwal isu yang beredar tersebut.
Dia mengaku hadir memenuhi undangan rapat terbatas (ratas) menteri ihwal digantinya konsorsium LG Energy Solution ke Huayou pada proyek pengembangan baterai mobil listrik di Indonesia.
Selain itu, beredar rumor bahwa Menko Perekonomian sejak 2019 itu akan ditunjuk menjadi Duta Besar Amerika Serikat (AS).
"Enggak paham [soal reshuffle]," jawabnya singkat kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Saat ditanya kembali apabila Airlangga bakal mengisi posisi Dubes AS, dia hanya tersenyum dan berjalan menuju ruangan rapat di Istana Kepresidenan.
Baca Juga
Menteri lain turut ditanya ihwal rumor reshuffle Kabinet Merah Putih itu, yaitu Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga kini menjabat Ketua Umum Partai Golkar.
Saat ditanya mengenai isu reshuffle, Bahlil meminta agar semua pihak tidak berpikir melampaui batas kewenangan. Dia mengingatkan bahwa perombakan kabinet kementerian/lembaga merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo.
"Kita itu jangan berpikir bertindak melampaui batas kewenangan. Kewenangan semua itu adalah hak prerogatif bapak Presiden," ujar Bahlil.
Sebagaimana diketahui, posisi Dubes RI di AS saat ini kosong sejak terakhir kali dijabat oleh Rosan Perkasa Roeslani. Beberapa tahun lalu, Rosan meninggalkan pos jabatan itu untuk menjabat Wakil Menteri BUMN di Kabinet Indonesia Maju Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian, Rosan meninggalkan jabatan itu untuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, sebelum akhirnya kembali ke kabinet menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM. Jabatan yang dipegangnya hingga Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto saat ini.
Adapun, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono sempat menyebut bahwa proses pencarian jabatan Dubes AS ini sedang berlangsung. Prosesnya bergulir bersamaan saat pemerintah RI, yang juga dipimpin Menko Airlangga, berupaya menegosiasi tarif impor 32% yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump.
Sugiono menjelaskan bahwa posisi Dubes RI untuk AS saat ini kosong sejak penarikan Rosan P Roeslani saat masa kampanye pemilu lalu. Seiring dengan terbentuknya pemerintahan baru pada Oktober 2024, proses penunjukan pengganti baru dimulai dan saat ini masih berjalan.
“Pak Presiden dilantik pada 20 Oktober 2024, kemudian Kabinetnya 21 Oktober 2024. Jadi proses pemilihan duta besar itu baru bisa dilakukan kemudian. Dan tentu saja untuk mencari duta besar itu juga tidak sembarang tunjuk, apalagi untuk negara-negara yang sifatnya strategis,” jelasnya.