Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyebut reindustrialisasi menjadi kunci utama yang bakal menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto sendiri membidik ekonomi Indonesia dapat tumbuh hingga 8%.
Ketua Umum PII, Ilham Akbar Habibie menjelaskan bahwa reindustrialisasi merupakan fondasi yang perlu dipupuk oleh pemerintah menuju perayaan satu abad Indonesia pada 2045.
“Reindustrialisasi adalah fondasi dan persyaratan penting menuju kedaulatan ekonomi nasional dan pencapaian Indonesia Emas tahun 2045,” tegasnya di sela HUT ke-73 PII di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Pasalnya, tambah Ilham Akbar, tidak ada negara maju tanpa industri yang kuat. Karenanya, pemerintah perlu segera menaruh perhatian penting pada kinerja industri nasional.
Dia juga menegaskan, reindustrialisasi bukan sekadar membangun pabrik, melainkan membangun ekosistem industri yang berbasis inovasi teknologi dalam negeri dan sumber daya manusia umum.
“Industri bukan saja memberikan nilai tambah secara finansial, tapi juga mampu mempekerjakan ratusan bahkan ribuan, jutaan tenaga kerja. Itu yang membentuk kelas menengah,” tegasnya.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PII, Teguh Haryono juga menyebut reindustrialisasi diproyeksi bakal menjadi motor utama bagi pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi mencapai 8%.
Saat dikonfirmasi wilayah mana saja yang tepat untuk menjadi fokus reindustrialisasi, Teguh mengaku masih melakukan kalkulasi mendalam. Meski demikian, ke depan proses reindustrialisasi perlu dilakukan secara menyeluruh di Indonesia.
“Akan kita dorong terus nanti mudah-mudahan tahun depan kita akan mengeluarkan kebijakan kepada pemerintah,” pungkasnya.