Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Stok Melimpah, Harga Beras justru Makin Mahal di 119 Kota/Kabupaten

Harga beras melampaui HET di tengah stok beras yang melimpah. Sebanyak 119 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan alarm terhadap komoditas beras, lantaran harganya yang melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada pekan pertama Juni 2025. Kondisi ini terjadi di tengah stok beras yang melimpah.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan sebanyak 119 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras pada pekan pertama Juni 2025. Adapun, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan pekan kelima Mei 2025 yang sebanyak 97 kabupaten/kota.

Bahkan jika ditelisik lebih jauh, tren jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras terus bertambah selama pekan ketiga Mei—pekan pertama Juni 2025.

Pada pekan ketiga Mei 2025, misalnya, hanya terdapat 69 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras. Jumlahnya semakin menggulung menjadi 92 kabupaten/kota pada pekan keempat Mei 2025. Untuk diketahui, data ini bersumber dan diolah dari data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag).

“Beras ini kami beri warning di sini karena perubahan IPH relatif rendah, tetapi harganya relatif tinggi dibandingkan dengan HET-nya,” kata Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di YouTube Kemendagri, Selasa (10/6/2025).

Sampai dengan pekan pertama Juni 2025, Pudji mengungkap bahwa secara nasional, rata-rata harga beras di zona 1 berada dalam rentang HET.

“Terlihat bahwa harga beras di zona 1 masih berada di dalam rentang harganya, yaitu di antara HET medium dan premium. Harga beras di zona 1 terlihat mengalami kenaikan sebesar 0,72% dibandingkan Mei 2025,” ujarnya.

Wilayah yang masuk ke dalam zona 1 terdiri dari Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Data pada pekan pertama Juni 2025 menunjukkan, harga rata-rata beras zona 1 tertinggi tembus Rp17.455 per kilogram di Kabupaten Wakatobi.

Kemudian, untuk harga rata-rata beras di zona 2 masih berada di dalam rentang HET dan harganya turun sebesar 0,29% dibanding Mei 2025. Untuk diketahui, wilayah zona 2 terdiri dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan.

Data menunjukkan, Kabupaten Mahakam Ulu menjadi daerah yang mengalami harga beras tertinggi di zona 2 yang mencapai Rp18.082 per kilogram.

Berikutnya, rata-rata harga beras di zona 3 pada pekan Juni 2025 berada di atas rentang HET atau naik 0,29% dibanding Mei 2025. Adapun, zona 3 terdiri dari Maluku—Papua.

Pudji menuturkan bahwa Kabupaten Intan Jaya menjadi wilayah dengan harga beras termahal di zona 3. Harganya mencapai Rp54.772 per kilogram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper