Bisnis.com, BINTUNI — Presiden Prabowo Subianto disebut akan meresmikan penambahan lifting minyak sebesar 30.000 barel per hari (bph) dari Lapangan Banyu Urip Blok Cepu yang dioperasikan ExxonMobil.
Adapun, agenda peresmian tersebut diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang juga memastikan lifting minyak tahun ini akan melampaui target APBN dengan adanya penambahan tersebut.
"Di 2025, kita akan meresmikan, nanti Bapak Presiden Prabowo yang akan meresmikan, ada penambahan minyak kita 30.000 barrel per day di Cepu," kata Bahlil saat ditemui usai kunjungan BP Tangguh, Papua Barat, Rabu (11/6//2025).
Dalam APBN 2025, target lifting migas nasional ditargetkan dapat mencapai 605.000 barel minyak per hari dan 1,005 juta boepd untuk gas. Adapun, saat ini lifting minyak bumi Indonesia mencapai 580.000 barel per hari.
"Insyaallah di tahun 2025 ini target APBN terhadap lifting minyak maupun lifting gas akan tercapai, bahkan untuk lifting gas ini kita sudah hampir melampaui target," ujarnya.
Dalam catatan Bisnis, Bahlil sempat menuturkan bahwa lifting minyak dari ExxonMobil saat ini berada di kisaran 155.000 bph - 160.000 bph. Dengan adanya penambahan lifting 30.000 bph, maka ditargetkan bisa mencapai 185.000 bph - 190.000 bph.
Baca Juga
Tak hanya dari ExxonMobil, Bahlil juga sempat menyebut lifting minyak nasional juga akan bertambah 90.000 bph pada 2027. Adapun, lifting itu berasal dari Eni S.p.A.
Eni telah memposisikan diri sebagai operator utama blok-blok migas di Cekungan Kutai, lepas pantai Kalimantan Timur. Perusahaan berharap dapat memproduksi hingga 2 miliar kaki kubik per hari (Bcfd) gas dan 90.000 barel minyak per hari kondensat dengan dimulainya produksi di North Hub dan Lapangan Gendalo-Gandang.
Bahlil pun optimistis target lifting 1 juta barel bisa tercapai mengingat potensi minyak di RI yang cukup besar. Dia juga mengungkapkan, pihaknya akan melakukan eksplorasi agresif dan menyiapkan 60 wilayah kerja (WK) migas untuk dilelang dalam 2-3 tahun ke depan.
"Insyaallah, perintah Bapak Presiden akan kami jalankan bersama dengan KKKS [kontraktor kontrak kerja sama] dan SKK Migas," ucap Bahlil, beberapa waktu lalu.