Bisnis.com, JAKARTA — PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI), penyedia teknologi dan layanan pelumas, memperluas layanan MACHINEXT di dua kawasan industri manufaktur strategis di Indonesia, yaitu Batam, Jakarta, dan sekitarnya.
Ekspansi layanan ini menjadi salah satu bentuk komitmen berkelanjutan ExxonMobil dalam menghadirkan solusi manajemen pelumasan yang relevan bagi pelanggan industri.
Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia Syah Reza mengatakan perusahaan berkomitmen menghadirkan inovasi dan solusi yang relevan bagi industri melalui MACHINEXT.
“Ini merupakan strategi ExxonMobil untuk memperluas akses terhadap inovasi teknologi pelumasan yang diciptakan oleh ahli, untuk ahli agar industri Indonesia dapat terus tumbuh dengan efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan,” ujar Reza dikutip Kamis (31/7/2025).
Sebagai solusi manajemen pelumas yang komprehensif, MACHINEXT menggabungkan kunjungan ahli dengan layanan di tempat serta teknologi filtrasi.
Layanan yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu, Oil Filtration System, menggunakan mekanisme filtrasi tiga tahap unik untuk menghilangkan kontaminan hingga ukuran 0,1 mikron, efektif untuk pelumas seperti hidrolik, turbin, kompresor, dan spindel.
Baca Juga
Kemudian, Coolant Sump Cleaner yang berfungsi mengekstraksi cairan pendingin dan serpihan logam dengan blower dua tahap bertenaga tinggi, serta Tramp Oil Separator yang mampu mengekstraksi dan memisahkan kontaminan oli dari cairan pendingin larut air dalam sistem mesin CNC. Ketiga komponen ini bekerja sinergis untuk menjaga kebersihan sistem pelumasan, memperpanjang masa pakai mesin, peralatan, dan mengurangi limbah industri.
ExxonMobil bekerja sama dengan PT Prima Karya Nusa (PKN) dalam menghadirkan layanan di Batam. Sementara itu di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi ExxonMobil bermitra dengan PT Sari Sarana Kimiatama (SSK).
Menurut laporan K-Line, permintaan pelumas di dunia pada 2033 melebihi 1.324 kiloton dengan asumsi rata-rata pertumbuhan tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) 2,4%.
Nilai pasar pelumas juga diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sekitar 5,7% seiring peningkatan penetrasi produk pelumas premium.