Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut bakal melelang 24 proyek perumahan di wilayah perkotaan.
AHY menjelaskan, upaya tersebut dilakukan guna menjawab adanya tren ke depan. Di mana, diperkirakan bahwa sebanyak 70% penduduk Indonesia bakal tinggal di area perkotaan.
“Jadi urbanisasi sesuatu yang tidak bisa dicegah, tapi harus kita antisipasi segala konsekuensinya. Artinya sumber daya kota ini harus diperkuat, public service harus ditingkatkan,” kata AHY saat ditemui di gelaran International Confrence of Infrastructure (ICI) JICC, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Untuk itu, dia menyebut pengembangan hunian ke depan bakal menggunakan konsep transit oriented development/ToD.
Mewujudkan hal itu, AHY memastikan tengah melakukan koordinasi lanjutan dengan Kementerian dan Lembaga mulai dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) hingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewujudkan hal tersebut.
“Kita harus yakinkan aksesnya, jalannya, semua airnya itu juga tersedia dengan baik. Dan yang lain-lain. Kementerian perhubungan juga tentu memastikan bagaimana ini semua saling terhubung. Jadi hub-hubnya itu benar-benar jelas. Ini adalah masa depan kita,” tegasnya.
Baca Juga
Sementara mengacu pada Project Catalogue ICI 2025, setidaknya terdapat 24 proyek perumahan vertikal di wilayah perkotaan yang bakal ditawarkan kepada investor baik dalam maupun luar negeri.
Apabila dirinci, perumahan vertikal tersebut tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Palembang, hingga Medan.
Berdasarkan kalkulasinya, total investasi yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan 24 proyek tersebut bakal mencapai Rp47,28 triliun. Secara terperinci, berikut daftar proyek perumahan yang bakal ditawarkan ke investor dalam gelaran ICI 2025.
1. Karawaci City: Rp1,33 triliun atau US$78,76 juta (Asumsi kurs: Rp17.000)
2. Pasir Gadung Sky Village: Rp769,39 miliar atau US$45,25 juta
3. Maja Green Living: Rp95,47 miliar atau US$5,6 juta
4. Revitalisasi Rusun Pasar Jumat: Rp923 miliar atau US$56 juta
5. Blok K Pulo Gebang: Rp1,5 triliun atau US$92,7 juta
6. Revitalisasi Aparteme Klender: Rp5,49 triliun
7. ToD Jurang Mangu: Rp1 triliun
8. ToD Sudimara: Rp 470 miliar
9. Samesta Alonia Jakarta Utara: Rp200 miliar
10. Kemayoran Blok A8 Urban Renewal: Rp3,5 triliun
11. Samesta Jonggol: Rp1,57 triliun
12. Samesta Taroada: Rp1,92 triliun
13. Kota Mandiri Bekala Medan: Rp1,85 triliun
14. Cengkareng A8: Rp1,45 triliun
15. Samesta Casanamora, Medan: Rp1,32 triliun
16. Simprug Premium Mixed-use Jakarta Selatan: Rp398 miliar
17. Samesta Green View, Palembang: Rp1,88 triliun
18. ToD Parung Panjang: Rp4,93 triliun
19. Kebon Kacang Urban Renewal: Rp1,8 triliun
20. Tanah Abang Urban Renewal: Rp1,4 triliun
21. Revitalisasi Ilir Barat, Palembang: Rp6,18 triliun
22. Samesta Driyorejo, Gresik: Rp7,89 triliun
23. Kembangan, Jakarta Barat: Rp1,19 triliun
24. Maja, Banten: Rp6,12 triliun