Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tegaskan Komitmen pada Kesepakatan Dagang dengan AS

Amerika Sepakat mengenakan tarif impor 55% terhadap China, sedangkan Negeri Panda memberlakukan tarif 10% ke Negeri Paman Sam.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump. / Reuters
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump. / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China resmi menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan dagang yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Beijing menegaskan bahwa kedua pihak harus mematuhi konsensus yang telah dicapai dan menekankan bahwa China selalu menepati janjinya.

Kesepakatan tersebut dicapai setelah pembicaraan via telepon antara Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping pekan lalu, yang menandai meredanya ketegangan dalam perang dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

“China selalu menepati janji dan menunjukkan hasil nyata. Kini setelah konsensus tercapai, kedua belah pihak seharusnya mematuhinya, "ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers rutin dikutip dari Reuters, Kamis (12/6/2025) 

Panggilan telepon antara Trump dan Xi mengakhiri kebuntuan yang muncul beberapa pekan setelah kesepakatan awal tercapai di Jenewa.

Kontak tersebut segera diikuti oleh pembicaraan lanjutan di London, yang menurut Washington berhasil memperkuat implementasi kesepakatan Jenewa, khususnya dalam upaya mengurangi tarif balasan antar kedua negara.

Kesepakatan di Jenewa sebelumnya sempat mengalami hambatan menyusul pembatasan ekspor mineral oleh China. Hal ini kemudian direspons oleh pemerintah AS dengan menerapkan pembatasan ekspor sejumlah barang strategis, termasuk perangkat lunak desain semikonduktor, mesin jet untuk pesawat buatan China, dan barang teknologi lainnya.

Dalam pernyataannya pada Rabu (11/6/2025) waktu setempat, Trump mengaku puas dengan kesepakatan tersebut.

“China akan memasok penuh magnet dan mineral tanah jarang yang dibutuhkan, di awal. Sebagai gantinya, kami akan memberikan apa yang telah disepakati, termasuk mengizinkan mahasiswa China untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi dan universitas kami [yang memang selalu saya dukung!]. Kami menetapkan total tarif sebesar 55%, sementara China mendapatkan 10%,” jelas Trump.

Meski demikian, rincian teknis dari kesepakatan terbaru ini serta mekanisme pelaksanaannya masih belum jelas.

Seorang pejabat Gedung Putih menjelaskan bahwa tarif 55% tersebut merupakan gabungan dari beberapa lapisan tarif: 10% tarif resiprokal yang dikenakan pada hampir seluruh mitra dagang AS, 20% tambahan terhadap barang-barang impor dari China terkait tudingan bahwa China tidak cukup serius menangani peredaran fentanil ke AS.

Selain itu, tarif 25% yang sudah diberlakukan sejak masa jabatan pertama Trump.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper