Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Kesepakatan Dagang jelang Tenggat Tarif, Menteri Baru Korsel Bertolak ke AS

Menteri Perdagangan Korsel Kim Jung-kwan terbang ke AS bahas tarif dagang sebelum tenggat 1 Agustus 2025, fokus pada kerja sama energi dan industri strategis.
Ilustrasi bendera AS dengan label 'tarif'. / Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera AS dengan label 'tarif'. / Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan yang baru, Kim Jung-kwan, bertolak ke Washington D.C., Amerika Serikat pada Rabu (23/7/2025) waktu setempat untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump, sepekan sebelum tenggat kesepakatan dagang pada 1 Agustus 2025.

Melansir kantor berita Yonhap, selama kunjungan tiga hari di AS, Kim dijadwalkan bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Menteri Energi Chris Wright, serta Menteri Dalam Negeri Doug Burgum, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Energi Nasional, demikian pernyataan dari kantornya.

Dalam pernyataannya, Kim menuturkan, mengingat dampak besar yang dapat ditimbulkan negosiasi tarif terhadap perekonomian Korea Selatan, pemerintah akan merespons secara menyeluruh dengan mempertimbangkan sensitivitas lintas sektor.

Dia mengatakan, meski arah kebijakan tarif Trump sulit diprediksi saat ini, pemerintah akan melanjutkan negosiasi dengan koordinasi erat antar kementerian, dengan tujuan memaksimalkan kepentingan nasional. 

“Kami akan berupaya menjadikan negosiasi ini sebagai momentum untuk meningkatkan kerja sama industri dan energi Korea-AS yang saling menguntungkan," jelasnya.

Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan menyebutkan bahwa Kim akan menekankan potensi penguatan kerja sama strategis antara Seoul dan Washington di sejumlah sektor utama, seperti energi, galangan kapal, semikonduktor, dan baterai.

Kunjungan ini merupakan lawatan pertama Kim ke luar negeri sejak menjabat pada Senin (21/7/2025), dan dilakukan di tengah upaya Korea Selatan mempercepat negosiasi untuk menghindari tarif balasan sebesar 25 persen atas produk-produk Korsel yang akan mulai diberlakukan oleh AS pada 1 Agustus.

Selain itu, pertemuan ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju dialog dagang “2+2” yang dijadwalkan pada Jumat (25/7/2025) waktu setempat di Washington. Pertemuan tersebut akan melibatkan Menteri Keuangan Korsel Koo Yun-cheol dan Menteri Perdagangan Yeo Han-koo, bersama Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Korsel Cho Hyun juga tengah mengatur jadwal kunjungan ke AS untuk bertemu dengan Menlu AS Marco Rubio, menurut keterangan sejumlah pejabat pemerintah.

Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Wi Sung-lac dikabarkan telah lebih dulu berangkat ke Washington pada Minggu (20/7/2025) guna menjajaki diskusi awal dengan mitranya dari AS terkait kebijakan tarif.

Adapun, pokok bahasan dalam negosiasi tersebut mencakup permintaan Korsel untuk pembebasan penuh atau pengurangan tarif 25% yang direncanakan, serta pengecualian atas tarif sektoral terhadap produk baja dan otomotif.

Isu-isu lain yang turut dibahas mencakup larangan impor daging sapi AS dari sapi berusia di atas 30 bulan, usulan regulasi terhadap platform daring, serta pembatasan ekspor data peta presisi tinggi dari Korea Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro