Bisnis.com, JAKARTA — Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden RI Prabowo Subianto, menyoroti minimnya jumlah lembaga atau organisasi pemikir (think tank) di Indonesia.
Padahal, jelas pendiri Arsari Group itu, lembaga think tank memiliki fungsi strategis dalam menghubungkan ilmu pengetahuan, inovasi dan kebijakan.
Hal itu diungkapkan Hashim di sela-sela peluncuran lembaga think tank, Prasasti Center for Policy Studies atau Prasasti pada Senin (30/6/2025).
Menurutnya, Indonesia saat ini hanya memiliki sekitar 37 organisasi pemikir atau lembaga think tank. Jumlah itu sangat berbeda jauh dari sejumlah negara maju.
Dia mengklaim, Amerika Serikat memiliki lebih dari 2000 lembaga think tank, sedangkan China mempunyai lebih dari 1400, serta India dengan 600 lebih lembaga serupa.
”Bahkan Vietnam, negara yang ukurannya lebih kecil dari kita, memiliki lembaga think tank 180 institusi,” tegasnya.
Baca Juga
Hashim menegaskan bahwa data tersebut bukan sekadar angka, tetapi mencerminkan kapasitas ekosistem pemikiran bangsa. Lembaga seperti itu, jelasnya, dibutuhkan oleh negara dan bangsa untuk menyusun langkah strategis dan merumuskan kebijakan yang berbasis data dan kepentingan publik.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa peluncuran Prasasti menjadi salah upaya untuk mencapai tujuan tersebut.
“Hari ini kita mengukir langkah awal dari sebuah perjalanan panjang, sebuah ikhtiar untuk menjadikan pemikiran sebagai pijakan dan kebijakan sebagai jalan menuju Indonesia yang lebih tangguh,” ungkapnya.
Adapun, sejumlah tokoh ekonomi hingga politik mengisi jajaran dewan penasihat dan dewan pengawas lembaga tersebut.
Dalam dokumen informasi yang diterima Bisnis, jajaran Dewan Penasihat Prasasti diisi oleh lima orang, termasuk Hashim Djojohadikusumo.
Nama lain yang mengisi dewan penasihat adalah Burhanuddin Abdullah, eks Gubernur Bank Indonesia periode 2003—2008. Selanjutnya, dewan penasihat juga diisi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan 2021—2023 Gandi Sulistiyanto.
Selain itu, nama lain yang mengisi dewan penasihat Prasasti adalah Presiden Komisaris PT Triputra Utama Selaras, Ellyus Achiruddin, serta Presiden Komisaris PT Astra International Tbk (ASII) Prijono Sugiarto.
Sementara itu, lembaga tersebut juga memiliki Dewan Pengawas dan Dewan Pakar yang diisi oleh sederet tokoh ekonomi seperti Sudrajad Djiwandono dan Chatib Basri.