Bisnis.com, JAKARTA — Pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Banten akan memasok produk etilena sebanyak 350.000 ton dengan nilai transaksi mencapai US$3 miliar kepada Lotte Chemical Titan Malaysia.
Dikutip dari Reuters, Selasa (8/8/2025), Lotte Chemical Titan Malaysia dengan anak perusahaannya yang berbasis di Indonesia telah menyetujui kesepakatan pasokan etilen selama 10 tahun.
Adapun, pasokan etilena tersebut akan mengalir ke produsen petrokimia hilirnya, Lotte Chemical Indonesia Nusantara yang akan mulai berlangsung pada September mendatang.
Untuk diketahui, LCI baru-baru ini telah menuntaskan pabrik cracker di Provinsi Banten, Indonesia. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 1 juta ton etilena, 520.000 ton propilena, dan 250.000 ton polipropilena.
Proyek LCI di Cilegon, Banten telah mulai dibangun sejak 2018 lalu dengan nilai investasi sebesar US$3,9 miliar atau sekitar Rp60 triliun. Proyek Lotte Chemical Indonesia ini bakal beroperasi secara komersial pada kuartal II/2025.
Selain pabrik petrokimia di Cilegon, Lotte Corporation melalui anak usahanya Lotte Chemical Corporation memiliki 75% saham Lotte Chemical Titan Holding Berhad, yang merupakan induk PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI).
Baca Juga
FPNI lewat keterbukaan informasi (5/6/2025), telah mengumumkan penambahan kegiatan usaha di anak usahanya, PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN). FPNI memiliki 99,85% pada LCTN, sementara Lotte Chemical Titan Holding Berhad memiliki 0,15%.
LCTN rencananya memberikan jasa pengujian laboratorium khususnya analisis produksi polimer yang dijalankan LCI, pihak yang terafiliasi dengan perseroan.
Adapun, pemegang saham LCI ialah Lotte Chemical Corporation sebesar 49% dan Lotte Chemical Titan Holdings sebesar 51%, sebagaimana dikutip dari brosur perusahaan.
Sebelumnya, proyek pabrik petrokimia LCI ini telah didukung oleh Presiden Prabowo Subianto dan akan didorong dukungan pendanaan lewat Danantara.
Chairman Lotte Group Shin Dong-bin ketika bertemu Presiden Prabowo Subianto pada (28/4/2025), mengusulkan Indonesia berpartisipasi pada pabrik petrokimia terbaru itu.
Presiden Prabowo, seperti dijelaskan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, secara prinsip menyetujui Indonesia berpartisipasi di dalam proyek Lotte Chemical yang konstruksinya telah mencapai 99% melalui Danantara.
"Dan diberitugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut daripada investasi tersebut," kata Airlangga.