Bisnis.com, JAKARTA — Revolusi koperasi yang dilakukan di sejumlah negara seperti Jerman dan Inggris membuahkan hasil yang manis. Langkah serupa berpotensi terjadi di Indonesia.
Juru Bicara Istana Fithra Faisal Hastiadi mengatakan sistem koperasi berjalan dengan baik di sejumlah negara. Jauh sebelum Indonesia menerapkan koperasi, Inggris hingga Jerman telah melakukan revolusi dengan keberhasilan yang cukup baik.
Sebagai contoh, kata Fithra, moderasi koperasi di Inggris telah melahirkan ribuan gerai dengan lebih dari 4 juta anggota.
Inggris memulai moderasi koperasi pada 1844 hingga 2021. Mengemban prinsip-prinsip Koperasi Rochdale, koperasi Inggris berjalan dengan sistem keanggotaan terbuka dan sukarela. Para anggota juga dapat menyalurkan pendapatnya karena memiliki hak suara yang sama.
Koperasi juga menjadi wadah dalam pembangunan komunitas koperasi secara berkelanjutan dan kerap menghadirkan pelatihan.
Dengan sistem ini, koperasi di Inggris mampu memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar. Koperasi dapat memperkuat ekonomi lokal dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga
Selain di Inggris, contoh lain revolusi koperasi yang berhasil terdapat di Belanda, Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.
“Coop terbukti berhasil di Belanda dari tahun 1890-an dengan ratusan gerai dan 2 juta anggota, sementara di Jerman dari tahun 1870-an dengan ratusan gerai dan 20 juta anggota. Kemudian di Amerika Serikat, gagasan pendirian “Government Owned Grocery Stores” jadi bahan kampanye utama calon terdepan Walikota New York City 2025,” kata Fithra dikutip Senin (21/7/2025).
Fithra juga mengatakan kehadiran koperasi memberi beragam keuntungan bagi penjual dan pembeli. Koperasi menawarkan beras, minyak goreng, sembako, hingga obat-obatan yang lebih murah kepada masyarakat.
Koperasi juga mendekatkan masyarakat dengan lokasi pengambilan bantuan sosial dan layanan keuangan seperti perbankan. Sementara itu bagi penjual, koperasi siap membeli harga gabah dan sembako sesuai dengan harga standar.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menargetkan seluruh Koperasi Desa (Kopdes)/Kelurahan Merah Putih beroperasi di desa dan kelurahan masing-masing dalam tiga bulan ke depan.
Zulhas, sapaan akrabnya, menyampaikan, sebanyak 80.081 Kopdes/Kel Merah Putih telah berbadan hukum hingga per 21 Juli 2025. Dari total tersebut, baru sekitar 108 unit yang sudah siap beroperasi.
“Target kita selanjutnya adalah memastikan selama 3 bulan ke depan, seluruh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah beroperasi di desa dan kelurahan masing-masing,” katanya dalam Peluncuran Kelembagaan 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengutip Youtube Kemenko Pangan, Senin (21/7/2025).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih memulai dengan memanfaatkan aset yang sudah ada.
Diantaranya, balai desa, gedung sekolah yang tidak terpakai di setiap desa, aset pemerintah desa lainnya, serta semua potensi lokal yang selama ini tersebar.
“Dengan ini kami pastikan, 80.081 kelembagaan koperasi berdiri tegak, 108 mock-up koperasi percontohan siap menampilkan wajah koperasi hari ini dan masa depan,” tuturnya.
Dia meyakini dalam tiga hingga empat tahun ke depan, akan tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di tingkat desa. Dengan begitu, kata dia, kualitas hidup masyarakat di pedesaan akan berkembang jauh lebih cepat.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan bahwa peluncuran kelembagaan ini menjadi tonggak awal dalam gerakan baru koperasi Indonesia yang modern, efektif, dan digital.