Bisnis.com, JAKARTA — SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak mencapai 578.000 barel per hari (bopd) per semester I/2025. Realisasi tersebut baru mencapai 95,5% dari target lifting minyak dalam APBN 2025 yang sebesar 605.000 bopd.
Namun, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyebut, realisasi lifting minyak sebesar 578.000 bopd itu telah melampaui realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 576.100 bopd.
"Alhamdulillah, realisasinya saat ini kalau year to year sudah melebihi tahun lalu, tapi untuk target terhadap APBN masih 95,5%. Kami berencana berupaya sekuat tenaga nanti di Desembernya bisa 100% atau mencapai target 605.000 bopd," ucap Djoko dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/7/2025).
Sementara itu, realisasi salur gas mencapai 5.483 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Realisasi salur gas itu baru mencapai 97,4% dari target yang tertuang dalam APBN 2025 sebesar 5.628 MMscfd.
Dari data lifting minyak dan salur gas di atas, realisasi lifting migas mencapai 1.557,1 ribu barel setara minyak per hari (mboepd) per semester I/2025. Realisasi lifting pada paruh pertama tahun ini baru mencapai 96,7% dari target APBN 2025 yang dipatok 1.610 mboepd.
Lebih lanjut, SKK Migas juga mencatat realisasi investasi hulu migas mencapai US$7,19 miliar atau sekitar Rp118 triliun pada semester I/2025. Angka ini naik 28,6% dibandingkan realisasi pada periode yang sama 2024 yang sebesar US$5,59 miliar.
Baca Juga
Adapun, outlook realisasi investasi hingga akhir tahun 2025 diperkirakan akan mencapai sekitar US$16,5 miliar hingga US$16,9 miliar. Angka ini akan melampaui realisasi investasi 2024 yang sebesar US$14,4 miliar serta akan menjadi investasi hulu migas terbesar di Indonesia sejak 10 tahun terakhir.
Berdasarkan data SKK Migas dalam 9 tahun terakhir atau periode 2015-2024, investasi tertinggi terjadi pada 2015, yakni sebesar US$15,3 miliar. Setelah itu, nilai investasi mengalami tren penurunan dengan salah satu periode terendah adalah pada 2020 atau saat pandemi Covid-19 dengan realisasi investasi sebesar US$10,5 miliar.
Selanjutnya, sejak 2021, tren investasi terus meningkat dan pada 2024 sudah mencapai US$14,3 miliar.
Menurut Djoko, upaya memperbaiki iklim investasi hulu migas yang dilakukan oleh pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada investor mengenai masa depan industri hulu migas yang semakin menarik.
"Apalagi sektor hulu migas menjadi salah satu pilar ketahanan energi nasional sebagaimana dicantumkan dalam Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," imbuh Djoko.
Dia mengatakan, meningkatnya investasi hulu migas menjadi pendorong peningkatan aktivitas utama hulu migas yang berdampak langsung bagi upaya menjaga dan meningkatkan produksi migas nasional.
Dia mencatat kegiatan pemboran sumur pengembangan hingga Juni 2025 sudah menyelesaikan 409 sumur atau meningkat 14% dibandingkan periode yang sama 2024 sebanyak 358 sumur.
"Begitu pula kegiatan workover telah menyelesaikan 517 sumur atau meningkat 6% dan untuk kegiatan well service mencapai 20.644 kegiatan atau meningkat 12%," ucap Djoko.
Terkait dengan upaya meningkatkan cadangan migas, Djoko menyampaikan tren investasi di sektor eksplorasi juga terus meningkat. Tercatat, pada 2020, investasi untuk eksplorasi sebesar US$0,5 miliar trennya meningkat dan pada 2024 investasi eksplorasi mencapai US$1,3 miliar.
Untuk 2025, prognosa investasi eksplorasi sebesar US$1,5 miliar dan akan menjadi investasi eksplorasi terbesar dalam 10 tahun terakhir.