Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shell, Jogmec, Dialog dan PTTEP Minat Investasi di Hulu Migas RI

Shell, Jogmec, Dialog, dan PTTEP tertarik investasi di hulu migas Indonesia setelah membeli data potensi wilayah kerja melalui Migas Data Repository (MDR).
Logo SPBU Shell. / Bloomberg-Betty Laura Zapata
Logo SPBU Shell. / Bloomberg-Betty Laura Zapata
Ringkasan Berita
  • Shell, Jogmec, Dialog, dan PTTEP menunjukkan minat investasi di sektor hulu migas Indonesia dengan menjadi anggota Migas Data Repository (MDR).
  • Keempat perusahaan tersebut telah membeli data potensi wilayah kerja migas melalui MDR dengan biaya US$30.000 per perusahaan.
  • Penemuan 16 wilayah kerja baru yang potensial dari hasil joint study mendorong ketertarikan investasi di sektor hulu migas Indonesia.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — SKK Migas mengemukakan bahwa Shell, Jogmec, Dialog, dan PTTEP tertarik untuk berinvestasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus mengatakan ketertarikan itu ditunjukkan dengan menjadi anggota dalam Migas Data Repository (MDR). 

MDR merupakan sistem keanggotaan yang dikelola oleh SKK Migas untuk pengelolaan dan pemanfaatan data migas. Anggota MDR, terutama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), mendapatkan keuntungan akses data yang lebih murah dan mudah, terutama saat mengikuti lelang wilayah kerja (WK) migas.

Rikky menyebutkan Shell, Jogmec, Dialog, dan PTTEP telah membeli data terkait potensi WK melalui MDR. Adapun setiap perusahaan itu telah membayar US$30.000 untuk membeli data dari MDR.

"Ini [Shell, Jogmec, Dialog, dan PTTEP] sudah mengajukan yang ambil data [dari] MDR," ucap Rikky dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Dia mengatakan ketertarikan Shell, Jogmec, Dialog, dan PTTEP untuk berinvestasi di sektor hulu migas RI bukan tanpa alasan. Saat ini, sejumlah KKKS telah melakukan joint study untuk melihat potensi-potensi di seluruh WK di Indonesia.

Adapun KKKS itu seperti ExxonMobil, Japex, Pertamina Hulu Energi, Kufpec, ENI, Posco, Petronas, PetroChina, Medco, Sinopec, BP, TotalEnergies, hingga Inpex. Rikky mencatat terdapat 40 joint study yang tengah berlangsung maupun yang telah rampung.

Hasil joint study tersebut mengungkap temuan 16 WK baru yang potensial. Penemuan inilah yang membuat Shell, Jogmec, Dialog, dan PTTEP tertarik untuk berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia.

"Peluang-peluang ini yang dilihat oleh para investor terhadap kegiatan investasi di Indonesia," ucap Rikky.

Terpisah, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa terdapat 165 WK migas di Indonesia saat ini. Jumlah itu terdiri dari 105 WK migas eksploitasi, 43 WK Migas eksplorasi, 3 WK eksplorasi sedang dievaluasi, dan 14 WK dalam proses terminasi.

"Kemudian untuk lapangan-lapangan minyak atau struktur, sampai dengan saat ini ada sekitar 3.199 eksplorasi maupun development. Kemudian sumurnya ada 44.714, proven play-nya 126, dan 149 miliar barrel oil equivalent setelah ditemukan, volume in place," imbuh Djoko.

Sementara itu, untuk jumlah cekungan, dia menyebut terdapat 128 cekungan migas di Indonesia. Dari jumlah itu, baru 20 cekungan yang sudah berproduksi. Di sisi lain, masih ada 68 cekungan potensial yang masih belum tersentuh.

Adapun untuk cadangan minyak Indonesia, saat ini mencapai 4,31 miliar barel, berdasarkan buku saku Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mei 2025. Sementara itu, cadangan untuk gas mencapai sebesar 51,98 triliun triliun kaki kubik (TCF).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro