Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei 26 Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II/2025 hanya 4,8%

Survei 26 ekonom memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,8% pada kuartal II/2025, melambat dari kuartal I/2025 yang mencapai 4,87%.
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei dari 26 ekonom memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal II/2025 akan tumbuh melambat.

Dilansir Reuters, proyeksi para ekonom yang disurvei selama 25 Juli—1 Agustus itu memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 pada negara terbesar di Asia Tenggara hanya sebesar 4,80% (year on year/YoY). 

Pertumbuhan PDB pada April—Juni 2025 itu juga diperkirakan sedikit lebih rendah dari pencapaian pada Januari-Maret 2025 atau kuartal I/2025, yakni 4,87% secara tahunan.  

Pertumbuhan itu melambat atau menjadi yang terendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir pada periode yang sama. Hal itu sejalan dengan beban belanja rumah tangga pada pertumbuhan yang lemah serta mengimbangi peningkatan ekspor. 

Meski demikian, PDB kuartal II/2025 diproyeksikan tumbuh 3,70% secara kuartalan dari kuartal I/2025, atau pulih dari kontraksi sekitar 0,98%.

"Keyakinan konsumen menurun, aktivitas industri melambat, dan pengangguran kaum muda tetap tinggi. Angka penjualan ritel riil juga lemah sepanjang kuartal kedua karena rumah tangga tetap berhati-hati dalam berbelanja akibat pertumbuhan upah riil yang stagnan," ujar ekonom asosiasi di Moody's Analytics, Jeemin Bang, dikutip dari Reuters pada Senin (4/8/2025). 

Adapun Indeks Penjualan Riil menunjukkan bahwa kinerja penjualan eceran sempat terkontraksi 0,3% pada April 2025, dan meningkat tipis ke 1,9% pada Mei 2025. Hal itu menunjukkan konsumsi rumah tangga yang lesu.

Untuk menggairahkan belanja masyarakat, pemerintah pun mengucurkan paket insentif ekonomi sebesar Rp24,44 triliun. Stimulus itu beragam mulai dari diskon tarif tol hingga subsidi upah. 

Sementara itu, kinerja ekspor pada Juni 2025 tumbuh 11,29% sehingga melanjutkan tren positif sepanjang kuartal II/2025. Seperti diberitakan Bisnis juga, surplus neraca dagang pada Juni 2025 sebesar US$4,10 miliar juga melanjutkan tren surplus selama 62 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. 

Kinerja ekspor itu positif sejalan dengan percepatan pengapalan barang-barang ekspor sebelum berlakunya tarif impor dari Amerika Serikat (AS) sebesar 19%, yang sebelumnya diturunkan dari 32%. 

Kendati besaran tarif turun dan hanya 10% produk Indonesia diekspor ke AS, ekonom mewanti-wanti adanya dampak tidak langsung dari tarif Presiden Donald Trump ke mitra dagang utama lainnya. Kemudian, ada juga proyeksi ekonomi global yang melemah di beberapa bulan ke depan. 

Sejalan dengan perlambatan konsumsi dalam negeri serta perdagangan global, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga pada Juli 2025 yakni ke level 5,25%. Keputusan itu diambil pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 15—16 Juli 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa bank sentral akan melakukan asesmen apabila ada ruang untuk melakukan pelonggaran lebih jauh. 

Di sisi lain, survei Reuters terpisah pada Juli 2025 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini mencapai rata-rata 4,8%, atau masih dalam kisaran BI yaitu 4,6% sampai dengan 5,4% secara tahunan.

Namun demikian, proyeksi pertumbuhan PDB itu masih terlampau jauh dari target pertumbuhan secara tahunan sebesar 8% yang dijanjikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada periode pertama pemerintahannya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro