Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Siapkan Tarif Baru, Sektor Farmasi dan Semikonduktor Jadi Sasaran

Presiden Trump akan mengumumkan tarif impor baru untuk obat-obatan dan semikonduktor guna mendorong produksi dalam negeri.
Memory chips yang dipajang dalam Semiconductor Exhibition (SEDEX) di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (23/10/2024). / Bloomberg-SeongJoon Cho
Memory chips yang dipajang dalam Semiconductor Exhibition (SEDEX) di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (23/10/2024). / Bloomberg-SeongJoon Cho

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan tarif impor baru untuk obat-obatan dan semikonduktor dalam sepekan ke depan, sebagai langkah mendorong produksi dalam negeri di tengah upaya merombak struktur perdagangan global.

“Kami akan menerapkan tarif kecil terlebih dahulu untuk produk farmasi, tapi dalam satu hingga satu setengah tahun, tarif itu akan naik menjadi 150%, lalu 250%, karena kami ingin obat-obatan diproduksi di negara kami sendiri," kata Trump dalam sebuah wawancara dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/8/2025),

Trump menambahkan tarif untuk semikonduktor dan chip — yang dikategorikan terpisah — juga akan segera diumumkan.

Departemen Perdagangan AS diketahui telah menyelidiki pasar semikonduktor sejak April lalu, untuk membuka jalan bagi pemberlakuan tarif baru di sektor yang diproyeksikan menghasilkan hampir US$700 miliar secara global. Di bawah kepemimpinan Trump, AS telah lebih dulu menerapkan tarif atas impor mobil, suku cadang, baja, dan aluminium.

Namun, rencana tarif terhadap chip impor berpotensi menaikkan biaya secara signifikan bagi perusahaan operator pusat data besar seperti Microsoft Corp., OpenAI, Meta Platforms Inc., dan Amazon.com Inc., yang tengah gencar membelanjakan dana miliaran dolar untuk chip canggih guna mendukung ekspansi bisnis kecerdasan buatan (AI) mereka.

Trump menekankan bahwa penggunaan tarif merupakan instrumen untuk mendorong investasi dalam produksi dalam negeri, termasuk semikonduktor. Ia juga memuji rencana ekspansi Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) di AS.

“Kita punya yang terbesar di dunia, dari Taiwan, mereka akan datang dan menginvestasikan US$300 miliar di Arizona, membangun pabrik chip dan semikonduktor terbesar di dunia,” ujarnya.

Namun, tidak jelas dari mana Trump memperoleh angka tersebut. TSMC sebelumnya mengumumkan total rencana investasi sebesar US$165 miliar untuk membangun enam pabrik semikonduktor canggih, dua fasilitas perakitan, serta pusat riset di Arizona dalam beberapa tahun mendatang.

TSMC dan Gedung Putih belum memberikan komentar atas pernyataan Trump tersebut.

Sementara itu, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif tinggi terhadap industri farmasi sebagai cara untuk memaksa perusahaan kembali memproduksi obat di AS. 

Trump belakangan menuntut agar pemasok utama obat menurunkan harga secara drastis atau menghadapi sanksi tambahan yang belum dirinci.

Perusahaan farmasi terbesar dunia, seperti Merck & Co. dan Eli Lilly & Co., mengoperasikan banyak fasilitas produksi di berbagai negara. Menurut data Biotechnology Innovation Organization, hampir 90% perusahaan bioteknologi AS bergantung pada komponen impor untuk sedikitnya separuh dari produk mereka yang telah disetujui.

Tarif sektoral terhadap produk farmasi, logam, dan sektor lainnya ini merupakan hasil dari investigasi perdagangan berdasarkan alasan keamanan nasional yang dapat berlangsung sekitar sembilan bulan, dan diberlakukan di bawah Pasal 232 Undang-Undang Ekspansi Perdagangan. 

Mekanisme ini dinilai memiliki dasar hukum yang lebih kuat dibandingkan penggunaan wewenang darurat oleh Trump dalam menetapkan tarif timbal balik berdasarkan negara asal, yang saat ini menghadapi gugatan hukum.

Adapun tarif-tarif timbal balik tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada Kamis (7/8/2025) pekan ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro