Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pagar Pedestarian Stasiun Cikini Ditinggikan Agar Tak Dilompati Penumpang KRL

PT KAI dan KCI tinggikan pagar Stasiun Cikini jadi 1,7 meter untuk cegah penumpang KRL melompati, tingkatkan keselamatan dan ketertiban.
Ilustrasi. Rangkaian kereta rel listrik atau KAI Commuter melintas di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi. Rangkaian kereta rel listrik atau KAI Commuter melintas di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini dari 1 meter menjadi 1,7 meter untuk mencegah penumpang KRL melompati pagar.
  • Peninggian pagar sepanjang 70 meter ini bertujuan meningkatkan keselamatan dan ketertiban di stasiun serta mencegah pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya.
  • Dengan volume pengguna KRL yang tinggi, penataan akses penumpang menjadi penting untuk mencegah insiden dan memastikan kelancaran layanan di Stasiun Cikini.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini, Jakarta untuk mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali melompati pagar tersebut.

"Sebelumnya [tinggi pagar] satu meter, sesudah [ditinggikan] menjadi 1,7 meter," kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Adapun pekerjaan peninggian pagar pedestrian dilakukan pada Sabtu (9/8) dan sudah terealisasi sementara sepanjang 35 gawang atau kurang lebih 70 meter.

Ixfan berharap langkah ini dapat mengurangi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya dan meningkatkan keselamatan serta ketertiban di lingkungan stasiun.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk senantiasa mematuhi aturan yang berlaku, menggunakan akses resmi yang telah disediakan, dan mengutamakan keselamatan bersama," kata dia.

Ixfan menyampaikan, pemasangan pagar pembatas di area pedestrian Stasiun Cikini sejak awal bertujuan menjaga ketertiban dan keselamatan, sekaligus mencegah pengendara maupun pedagang kaki lima mangkal di area tersebut.

“Jika area ini dibiarkan terbuka, akan berdampak pada terganggunya arus lalu lintas dan potensi risiko keselamatan, baik bagi pengguna jalan maupun penumpang kereta rel listrik [KRL],” ujar dia.

Berdasarkan data, volume pengguna KRL di Stasiun Cikini mencapai 25.000–30.000 orang per hari pada hari kerja (Senin–Jumat), dan 11.000–15.000 orang per hari pada akhir pekan (Sabtu–Minggu).

Ixfan mengatakan, tingginya mobilitas ini membuat penataan akses penumpang menjadi sangat penting untuk mencegah potensi insiden serta memastikan kelancaran layanan.

Sebelumnya, marak perilaku tidak tertib sebagian penumpang kereta rel listrik (KRL) yang melompati pagar pembatas, padahal telah disediakan akses resmi melalui pintu utara dan pintu selatan stasiun yang terhubung dengan Halte Transjakarta.

Ixfan mengingatkan aksi melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, namun juga berpotensi membahayakan keselamatan penumpang itu sendiri serta mengganggu kelancaran operasional di area stasiun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro