Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap serapan anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp10,3 triliun dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 senilai Rp71 triliun.
Kepala BGN Dadan Hindayana menuturkan, dari anggaran yang terserap itu telah menjangkau 20 juta penerima manfaat MBG, baik dari siswa, ibu hamil/menyusui dan balita.
Adapun hingga saat ini, Dadan mengeklaim BGN telah memiliki 5.905 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh provinsi.
“Badan Gizi sampai hari ini kami baru menyerap Rp10,3 triliun uang yang dianggarkan dari Rp71 triliun, belum ada menyentuh yang di-standby-kan Rp100 triliun,” kata Dadan saat ditemui di Kantor Berita Antara, Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Namun, Dadan menargetkan BGN hanya akan menyerap Rp50 triliun dari alokasi tambahan Rp100 triliun di akhir 2025. Adapun di sisa tahun ini, BGN tengah mengoptimalkan untuk menyerap anggaran APBN 2025 senilai Rp71 triliun.
“Mungkin akan kami serap hanya Rp50 triliun tapi kami sekarang sedang menyerap untuk yang Rp71 triliun,” tuturnya.
Baca Juga
Dadan menuturkan dana MBG yang terserap akan terus meningkat ke depan, seiring dengan meningkatnya jumlah penerima manfaat.
Adapun, pada September 2025, BGN menargetkan untuk membentuk setidaknya 10.000 SPPG. Dengan begitu, dana yang bakal diserap BGN adalah Rp10 triliun setiap bulan.
BGN kembali menargetkan akan memiliki 30.000 SPPG pada November 2025, sehingga pihaknya akan menyedot anggaran Rp25 triliun per bulan. Dengan kata lain, penyerapan anggaran MBG akan sejalan dengan penambahan jumlah penerima manfaat.
“Kalau 82,9 juta sudah menerima manfaat di akhir November atau Desember, maka Januari itu setiap hari Badan Gizi akan mengeluarkan Rp1,2 triliun setiap hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dadan menambahkan bahwa Kepala Negara RI menginginkan percepatan program MBG hingga 82,9 juta penerima manfaat di akhir tahun ini.
Untuk itu, BGN menargetkan bakal merampungkan seluruh infrastruktur di akhir Oktober atau awal November, sehingga seluruh penerima manfaat bisa menerima manfaat di akhir November.
Dalam alokasi anggaran MBG, mayoritas diperuntukkan untuk membeli bahan baku sebanyak 85%. Dari sana, bahan baku yang berasal dari produk pertanian mencapai 95%.
Dengan begitu, sambung dia, program MBG yang diusung Presiden Prabowo Subianto secara tidak langsung akan memajukan dunia pertanian.
“Dan saya berharap akan terjadi mobilisasi massa anak muda dari kota ke desa-desa karena pasti akan membutuhkan tenaga kerja di desa-desa untuk membangun pertanian,” tandasnya.