Kepala Balai LPSE Jabar Ika Mardiah mengatakan peningkatan nilai proyek itu didorong oleh banyaknya lembaga, dinas, kementerian, dan instansi vertikal lainnya yang ikut bergabung ke LPSE Jabar pada tahun ini.Dia memaparkan beberapa di antaranya Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Agama, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan lain-lain."Selain itu, ada pula Pemkab [pemerintah kabupaten] dan Pemkot [pemerintah kota] yang mulai bergabung pada tahun ini seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis," katanya, hari ini.Hingga November 2010, total paket proyek yang masuk LPSE Jabar mencapai 1.503 paket dengan sebanyak 1.266 paket di antaranya selesai dilelangkan dengan pagu Rp2 triliun, dari total pagu Rp2,3 triliun.Selisih nilai total proyek dengan proyek selesai lelang mencapai Rp286 miliar sehingga terjadi efisiensi anggaran 14%.Di sisi lain, jumlah pengguna atau perusahaan yang mendaftar LPSE Jabar naik signifikan. Sampai akhir Januari 2011, jumlah user ID pada LPSE Jabar mencapai 6.000 perusahaan, naik 100% dibandingkan dengan Desember 2010 sebanyak 3.000 perusahaan.Sesuai data Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar, dia memperkirakan perusahaan yang mendaftar ke LPSE akan menembus 14.000 perusahaan.Selain mengumumkan lelang elektronik, LPSE Jabar juga turut mengumumkan pengadaan barang dan jasa konvensional (non elektronik).Pada situs LPSE Jabar ini dilengkapi fitur cari lelang non e-proc yang memuat berbagai pengadaan barang dan jasa nonelektronik.Dia mengatakan LPSE Jabar sudah menerapkan aplikasi versi 3.2 yang mampu memuat lebih banyak konten."Sistem pada situs LPSE akan terus ditingkatkan untuk melayani pengguna. Peningkatan sistem ini juga sesuai dengan Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah," katanya. (hwi)
Lelang elektronik di Jabar diprediksi tembus Rp4 triliun
BANDUNG: Nilai proyek yang masuk lelang elektronik Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jawa Barat pada tahun ini diprediksi menembus Rp4 triliun atau melonjak dua kali lipat dibandingan dengan 2010 sebesar Rp2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Paulus Tandi Bone
Editor : Mursito
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
38 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
24 menit yang lalu
Usai Pangkas Suku Bunga, The Fed Fokus Kendalikan Inflasi
51 menit yang lalu
Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs
54 menit yang lalu