JAKARTA: Pascakrisis ekonomi global 2008 – 2009, ekspor produk otomotif dari Indonesia, meliputi mobil rangkaian utuh dan terurai serta komponen sepanjang Januari–Juli 2011 menembus rekor baru.
Data mutakhir Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan volume ekspor mobil rakitan lokal dalam kondisi utuh atau CBU (completely built up) sepanjang 7 bulan pertama tahun ini melonjak 42,07% dibandingkan dengan periode yang sama 2010 dari 42.150 unit menjadi 59.883 unit.
Ekspor CBU sepanjang periode itu bahkan melampaui pencapaian ekspor sepanjang 2009 yang hanya terealisasi 56.669 unit. Pada 2009, rendahnya ekspor CBU ke pasar internasional disebabkan daya beli di sejumlah negara tujuan ekspor tergerus akibat dampak krisis keungan dunia yang menurunkan daya beli.
"Pascakrisis ekonomi global, kinerja ekspor saat ini cenderung berkembang pesat. Permintaan mobil rangkaian utuh dan terurai dari pasar global secara bulanan mencatatkan tren yang lebih baik dibandingkan dengan tren bulanan pada tahun lalu," kata Ketua Umum Gaikindo Sudirman Maman Rusdi kepada Bisnis hari ini.
Beberapa negara tujuan ekspor seperti Afrika Selatan, negara-negara di kawasan Timur Tengah, Asean dan sebagian negara-negara di kawasan Amerika Latin, lanjutnya, meningkatkan order mereka dari Indonesia mulai awal tahun ini.
Selain CBU, ekspor mobil dalam kondisi terurai penuh atau CKD (completely knock down) ikut melonjak pada periode itu sebesar 38,9% dari 33.324 set menjadi 46.288 set.
Kendati ada penurunan ekspor pada April–Mei tingginya kenaikan ekspor CBU dan CKD pada periode tersebut mencerminkan dampak gempa bumi dan tsunami Jepang pada Maret 2011 relatif tak berpengaruh signifikan terhadap pasokan komponen untuk produksi dan ekspor otomotif dari Indonesia. (sut)