JAKARTA: Produksi riil ban mobil sepanjang tahun ini diprediksi turun 9,23% dibandingkan dengan produksi riil pada 2010 dari 52 juta unit menjadi 47,2 juta unit karena permintaan untuk segmen penggantian dan pabrik otomotif menurun.Data yang dirilis International Rubber Study Group (IRSG) mengestimasi produksi ban di Indonesia tahun ini bertolak belakang dengan produksi ban dunia yang masih mencatatkan pertumbuhan 7,7% dari 1,5 miliar unit menjadi 1,62 miliar unit.Sejumlah negara seperti China dan India justru berkontribusi pada pertumbuhan ban global dengan rerata pertumbuhan produksi pada masing-masing negara itu di atas 20% hanya dalam 8 bulan pertama 2011.Menurut data itu, proyeksi penurunan produksi ban di Indonesia lebih disebabkan masih besarnya volume stok tahun lalu sehingga para pabrikan mulai menjaga neraca kebutuhan supaya tidak terjadi kelebihan pasok (over supply) di dalam negeri.Sisa produksi ban mobil tahun lalu mencapai 2,44 juta unit, sedangkan proyeksi stok produksi tahun ini diperkirakan hanya mencapai 360.000 unit. Dengan demikian, total stok hingga akhir 2011 mencapai 2,8 juta unit."Pada tahun lalu, produksi ban memang luar biasa besar karena pasar domestik dikejutkan oleh membeludaknya penjualan mobil dan motor sehingga pabrikan otomotif mengonsumsi lebih banyak. Saat ini, kondisinya berubah sehingga produksi ban turun," kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane, hari ini.Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada tahun lalu mencapai 764.710 unit, melonjak 58,15% dibandingkan dengan penjualan pada 2009 yang hanya 483.549 unit. (tw)
Produksi ban mobil bakal turun 9,23%
JAKARTA: Produksi riil ban mobil sepanjang tahun ini diprediksi turun 9,23% dibandingkan dengan produksi riil pada 2010 dari 52 juta unit menjadi 47,2 juta unit karena permintaan untuk segmen penggantian dan pabrik otomotif menurun.Data yang dirilis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Heri Faisal
Editor : Nadya Kurnia
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu