BISNIS.COM,JAKARTA -- Kementerian Perdagangan tengah menyiapkan beberapa langkah untuk pengelolaan perdagangan produk hortikultura.
Hal itu agar tidak ada lagi kenaikan harga yang tajam untuk ke depannya.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan salah satu strategi yang akan dijalankan instansinya ialah reverifikasi dan rekonfirmasi seluruh importir terdaftar.
Reverifikasi ini menjadi hal yang penting agar mengetahui komoditi apa yang memang tidak bisa dihasilkan atau produksinya sangat sedikit di Indonesia.
"Ini salah satu strategi yang tepat untuk mengelola impor hortikultura yang berlebihan dan ini sangat perlu dilakukan," ujar Bayu dikantornya, Selasa (2/4).
Bayu menambahkan nantinya tidak hanya untuk produk hortikultura tapi ternak juga akan dilihat mana yang harus dilakukan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sebagai contoh buah kiwi tidak bisa diproduksi di Indonesia tapi ada konsumennya, sehingga perlu dilakukan impor. Begitu juga dengan daging, ada jenis-jenis daging yang tidak bisa dihasilkan di Indonesia.
Selain reverifikasi, Kemendag juga akan melakukan penyederhanaan proses perizinan impor yang selama ini dikeluhkan oleh importir. Bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, nantinya proses izin cukup satu atap dan menggunakan sistem online.
"Saya harap sistem bisa berjalan lebih cepat, sebelum semester dua," ungkapnya.
Bayu juga menyadari bahwa selama ini kebijakan yang dibuat instansinya bermaksud baik namun setelah melihat hasilnya perlu ada penyesuaian. Evaluasi akan terus dilakukan baik dari internal maupun eksternal.