BISNIS.COM, JAKARTA—Target rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) ditargetkan sebesar 21,8% pada 2014.
Pjs. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan mengatakan pencapaian target tersebut masih berdasarkan asumsi defisit anggaran dalam medium term budget framework (MTBF) sebesar 1,5% terhadap PDB pada 2014. Namun, lanjutnya, pemerintah akan melakukan penyesuaian lagi dalam penghitungan defisit untuk RAPBN 2014.
“Perkiraan defisit, kalau sesuai MTBF itu sekitar 1,5%, tetapi nanti masih di bahas lagi untuk apbn 2014 itu berapa [defisitnya],” katanya saat dihubungi Bisnis, (10/4).
Robert menjelaskan pemerintah masih akan mempertahankan kebijakan net negative flow untuk pinjaman luar negeri, yaitu pembayaran cicilan pokok utang luar negeri dan penerusan pinjaman yang lebih besar dari penarikan pinjaman luar negeri baru.
Dalam APBN 2013, penarikan pinjaman luar negeri baru dialokasikan sebesar Rp45,9 triliun. Adapun, penerusan pinjaman dan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri dialokasikan sebesar Rp65,37 triliun sehingga net negative flow yang tercipta sebesar Rp19,5 triliun.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah ke depannya akan terus mendorong surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan dalam negeri.Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang, realisasi penerbitan SBN per 9 April 2013 telah mencapai Rp103,4 triliun atau 36,81% dari target penerbitan SBN bruto Rp281,77 triliun.
Adapun sampai dengan kuartal I/2013, pembiayaan defisit APBN sudah mencapai Rp36,3 triliun per 28 Maret 2013. (if)
RASIO UTANG 2014: Ditargetkan 21,8% Terhadap PDB
BISNIS.COM, JAKARTA—Target rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) ditargetkan sebesar 21,8% pada 2014.Pjs. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan mengatakan pencapaian target tersebut masih berdasarkan asumsi defisit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium