Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAKAN TERNAK: Kebutuhan Impor Jagung Melonjak 86,67%

BISNIS.COM, JAKARTA--Impor jagung untuk kebutuhan industri pakan ternak tahun ini diperkirakan mencapai 2,8 juta ton pipilan kering, naik 86,67% dibandingkan dengan realisasi impor tahun lalu sebanyak 1,5 juta ton.

BISNIS.COM, JAKARTA--Impor jagung untuk kebutuhan industri pakan ternak tahun ini diperkirakan mencapai 2,8 juta ton pipilan kering, naik 86,67% dibandingkan dengan realisasi impor tahun lalu sebanyak 1,5 juta ton.

 Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Ternak Indonesia (GPMTI) Sudirman mengatakan kenaikan impor tersebut disebabkan meningkatnya kebutuhan jagung sebagai bahan baku pakan ternak.

 "Tahun ini kebutuhan jagung sekitar 7,5 juta ton dengan kadar air 15%, sedangkan tahun lalu kebutuhan hanya 6,8 juta ton. Mau tidak mau harus impor karena pasokan dalam negeri tidak mencukupi," ujarnya, Senin (22/4).

Sudirman menambahkan kebutuhan jagung terus meningkat tahun ke tahun sebagai imbas pertumbuhan industri pakan ternak. Bahkan, lima tahun mendatang industri ini diperkirakan bisa tumbuh dua kali lipat.

Peningkatan permintaan jagung untuk industri pakan ternak, lanjutnya, harus disikapi dengan baik oleh pemerintah.

Menurutnya, pemerintah harus mampu mengembangkan daerah baru sebagai kantung produksi jagung, sebab beberapa kantung produksi pertumbuhannya mulai melambat.

 "Selama ini pemerintah berusaha keras untuk mengembangkan jagung, tetapi ada beberapa daerah yang kelihatannya susah untuk dikembangkan lagi seperti Lampung. 3--4 tahun ini pertumbuhan produksi jagung di Lampung mulai melambat," imbuhnya.

Tumbuhnya berbagai industri baru seperti ethanol dan gula disinyalir menjadi penyebab minimnya pasokan jagung dari Lampung. Sudriman menyebut para petani lebih memilih menanam tebu sebagai bahan baku gula atau singkong sebagai bahan baku ethanol karena perawatannya. (if)

l.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Kholikul Alim
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper