BISNIS.COM, JAKARTA -- Perusahaan riset properti Knight Frank menyatakan bahwa developer masih sangat tertarik membangun hunian di Bali sebagai bisnis jangka panjang.
Hasan Pamudji, Senior Research Manager Knight Frank Indonesia, mengatakan kondisi pasar properti di Bali saat ini secara umum terus meningkat sama halnya dengan properti di Jakarta.
“Untuk pembangunan juga masih kencang, developer masih tertarik sekali untuk membangun tapi bukan hanya karena ada APEC tapi juga untuk jangka panjang mengingat kondisi pariwisata Bali yang terus meningkat,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (26/4/2013).
Apalagi, lanjut Hasan, ditambah infrastruktur yang mendukung perkembangan pariwisata seperti pembangunan jalan tol Bali dari Nusa Dua hingga Benoa.
“Ini akan mempermudah akses dan sangat berpotensi sekali,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Bali pada 2012 yakni 2.949.332 orang. Jumlah tersebut meningkat dibanding 2011 yakni 2.826.709.
Saat ini ada sekitar 23.000 pasokan kamar hotel, vila maupun kondotel. Pasokan itu kebanyakan berada di kawasan Bali Selatan (Denpasar, Badung dan Gianyar).
Bahkan beberapa pengembang besar seperti PT Wika Realty dan PT Adhi Persada Properti juga berencana masih ingin membangun di kawasan tersebut.
“Sama halnya dengan di Jakarta, mereka [developer] cenderung membangun di daerah yang memiliki infrastruktur bagus dan akses jalan yang mudah dilalui. Jika selain di Bali Selatan ada akses yang mudah, kemungkinan mereka akan merambah ke sana,” jelas Hasan.
Jumlah pasokan kamar hotel maupun kondotel dari tahun ini hingga 2016 diperkirakan ada 20.000 kamar yang rata-rata merupakan hotel bintang tiga hingga bintang lima.
Menurut Hendro Yuwono Hailana, Principal agen properti Harcourts asal Australia di Denpasar, kondisi pasar properti Bali saat ini mengalami kenaikan harga dan permintaannya.
“Saya melihat sangat bagus, dari segi harga setiap tahun naik rata-rata sekitar 20%. Peminatnya pun tidak cuma orang lokal, tapi juga orang luar yang kebanyakan menginginkan kondotel sewa,” jelasnya.
BISNIS PROPERTI: Bali Jadi Tujuan Jangka Panjang
BISNIS.COM, JAKARTA -- Perusahaan riset properti Knight Frank menyatakan bahwa developer masih sangat tertarik membangun hunian di Bali sebagai bisnis jangka panjang.Hasan Pamudji, Senior Research Manager Knight Frank Indonesia, mengatakan kondisi pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
51 menit yang lalu