Bisnis.com, SURABAYA--Perum Perhutani II Jawa Timur rugi Rp8,6 miliar pada semester I/2013 akibat pencurian kayu setara 10.000 meter kubik.
Pejabat Humas Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Avid Rollick Septiani menguraikan kerugian semester pertama itu murni akibat pencurian.
"Itu tak termasuk gangguan akibat kebakaran yang biasa terjadi saat kemarau, semester ini tidak ada kebakaran," jelasnya, Selasa (9/7/2013).
Jenis kayu yang paling banyak dicuri, menurutnya, terbanyakj jati, sama dengan tren sebelumnya. Pelaku pencurian mayoritas masyarakat sekitar hutan yang melakukan aksi berkelompok.
"Adapun kawasan yang paling kerap disasar maling di antaranya di Bojonegoro, Ngawi, Madiun dan Madiun. "Paling besar masih di Bojonegoro," tambahnya.
Avid menguraikan ada indikasi pencurian kayu hutan terkoordinasi dan melibatkan penadah dari luar daerah. Sehingga penanganannya sangat bergantung peran serta aparat kepolisian.
Selain menanggung rugi dari pembalakan, Perhutani II meraup laba Rp284 miliar per semester pertama 2013. Adapun target laba hingga akhir tahun
Rp419 miliar.
Guna mengejar sisa target laba, lanjut dia, ditekan tingkat kerugian dan meningkatkan penjualan.
Pemangku hutan negara 1,1 juta hektare itu hingga akhir tahun menargetkan bisa memproduksi 471.000 meter kubik. Hingga akhir Juni kemarin realisasi 249.000 meter kubik.
Sementara pada 2012, kerusakan hutan 37.000 meter kubik setara Rp29 miliar.
Adapun laba tahun lalu Rp223 miliar dan 2011 Rp154 miliar.