Bisnis.com, JAKARTA – Keberhasilan dalam budidaya pertanian sangat ditentukan oleh benih yang digunakan, oleh karena itu perlu dilakukan seleksi dalam penggunaan benih sehingga didapatkan benih yang unggul.
Penggunaan benih bermutu dapat mengurangi jumlah pemakain benih, maupun tanam ulang sehingga tanaman seragam.
Selain itu, benih bermutu memiliki daya berkecambah dan bertumbuh yang tinggi, sehingga dapat mengurangi masalah gulma dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama/penyakit.
Dari segi biaya biaya dengan penggunaan benih unggul dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan oleh petani. Di indonesia sendiri pengunaaan benih unggul mulai digencarkan, seiring dengan sertifikasi benih bermutu.
Berikut adalah realisasi sertifikasi dan produksi benih 2013 hingga Juni 2013, berdasarkan rilis Direktorat Tanaman Pangan Kementan yang diterima Bisnis, Kamis (1/8/2013)
No | Tanaman | Luas Penangkaran (ha) | Produksi (ton) |
1 | Padi | 52.522,11 | 67.900,96 |
2 | Jagung | 1.289,46 | 14.327,48 |
3 | Kedelai | 10.602,38 | 3.320,66 |
4 | Kacang tanah | 463,61 | 209,7 |
5 | Kacang hijau | 34,07 | 16,65 |
Sementara itu, sesuai dengan Kepmentan No.4340/Kpts/SR.120/6/2013, harga benih subsidi sebagai berikut :
No | Benih | Harga per kg |
1 | Padi inhibrida | Rp 2.024 |
2 | Padi hibrida | Rp 4.327 |
3 | Jagung komposit | Rp 2.295 |
4 | Jagung Hibrida | Rp 12.647 |
5 | Kedelai | Rp 3.096 |