Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah akan terus berupaya secara aktif membela produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya dari bermacam tuduhan negara lain.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan ada beberapa negara yang mempunyai penilaian yang keliru mengenai produk CPO Indonesia. Kondisi ini lebih dilatarbelakangi oleh ketatnya persaingan perdagangan internasional.
“Kami akan terus berupaya membela produk ekspor andalan kita di luar negeri. Jangan sampai bermacam tuduhan tersebut ikut memperburuk pengapalan Indonesia yang sedang mengalami tren penurunan,” kata Gusmardi kepada Bisnis, Kamis (22/8/2013).
Seperti diketahui, produk biodiesel Indonesia pernah dituduh Amerika Serikat melakukan dumping dan mendapatkan subsidi dari pemerintah. Namun, setelah dilakukan penyelidikan ternyata produk tersebut terbebas dari tuduhan.
Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) volume ekspor CPO dan turunannya pada Juli turun 1,64% menjadi 1,59 juta ton dibandingkan dengan pada Mei yang tercatat sebesar 1,62 juta ton.
Gusmardi menilai perlambatan ekspor yang disebabkan oleh adanya penurunan produksi ini memang tidak bisa dihindari. Menurutnya, cuaca menjadi faktor utama terjadinya penurunan produksi.
Diaa meminta pelaku usaha untuk tetap berupaya meningkatkan produksi meskipun harga di pasar internasional belum lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Nilai ekspor akan makin menurun bila volume penjualan rendah.