Bisnis.com,JAKARTA – Pemerintah memiliki peluang menghemat pengeluaran hingga US$12 juta per hari jika mampu mengoptimalkan potensi biofuel yang ada saat ini. Penghematan tersebut berasal dari pengurangan impor BBM.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo mengatakan kapasitas produksi biosolar dari perusahaan yang ada di dalam negeri mencapai 100.000 barel per hari, jika ini dipakai untuk mensubstitusi BBM impor, maka akan ada penghematan kas negara yang cukup besar.
“Harga BBM impor sebesar US$120 per barel, kalau kita mampu menghemat 100.000 barel per hari. Maka ada penghematan impor sebesar US$12 juta per hari, nilai yang cukup fantastis,” jelasnya, Rabu (18/9/2013).
Susilo menjelaskan setiap hari Indonesia harus impoe minyak sebanyak 750.000 barel per hari untk memenuhi kebutuhan 1,4 juta barel per hari. Nilai ini diprediksi akan naik mengingat pertumbuhan ekonomi yang bagus dan adanya pertambahan penduduk sebesar 1,1%.
“Berdasarkan indikator yang ada ini, maka diperkirakan pertumbuhan kebutuhan energi sekitar 8%.Di satu sisi, produksi minyak semakin turun, akibatnya impor diperkirakan semakin naik. karena itulah, satu-satunya cara untuk menyelamatkan kas negara adalah dengan pengembangan biofuel,” tegasnya. (ra)