Bisnis.com, JAKARTA— Laju inflasi Oktober tercatat 0,09% atau relatif lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya untuk periode yang sama.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menilai pergerakan harga sebagian bahan kebutuhan pokok sudah dapat dikendalikan, seperti kelompok bahan makanan dan sandang.
“Dibanding tahun sebelumnya, inflasi Oktober tahun ini memang cukup rendah. Memang pernah deflasi hingga 0,12%, tapi itu hanya terjadi pada Oktober 2011,” ujarnya, Jumat (1/11/2013).
BPS mencatat inflasi Oktober 2012 sebesar 0,16%, 2010 sebesar 0,06%, 2009 sebesar 0,19%, dan 2008 sebesar 0,45%.
Dari 66 kota indeks harga konsumen (IHK) yang disurvei oleh BPS, inflasi terjadi 39 kota. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,25%, sedangkan terendah terjadi di Samarinda 0,04%.
Adapun deflasi terjadi di 27 kota. Deflasi terendah terjadi di Ambon 3,82% karena penurunan harga sayur-sayuran dan ikan segar.
Berdasarkan komponen, terjadi inflasi inti 0,34%, inflasi komponen harga diatur pemerintah 0,25%, sedangkan barang bergejolak terjadi deflasi 0,8%.
Menurut kelompok pengeluaran, terjadi deflasi pada dua kelompok, yakni bahan makanan 0,62% dan sandang 0,56%.
Adapun kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 0,55%; kelompok perumahan,air, lisrik, gas dan bahan bakar 0,26%; kelompok kesehatan 0,33%; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,31%; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,53%