Bisnis.com, JAKARTA— Realisasi penerimaan pajak nonmigas hingga 22 November 2013 mencapai 76,33% dari target APBN-Perubahan 2013 sebesar Rp920,93 triliun, atau lebih lambat dibandingkan realisasi penerimaan pajak pada periode yang sama tahun lalu 77,95%.
Dengan realisasi tersebut, maka nilai shortfall pajak—selisih antara target dan realisasi—sementara tercatat sekitar Rp218 triliun. Namun demikian, realisasi penerimaan 22 November 2013 tercatat masih tumbuh 10,6% dari periode yang sama tahun lalu Rp635,20 triliun.
Kepala Seksi Hubungan Eksternal Ditjen Pajak Chandra Budi mengatakan Ditjen Pajak masih terus menggenjot penerimaan pajak dalam sisa bulan ini. Untuk itu, Ditjen Pajak telah menyiapkan beberapa strategi.
“Dalam jangka panjang, kami akan terus menggalakkan ekstensifikasi untuk menambah basis pajak [tax coverage]. Namun untuk jangka pendek, kemungkinan akan ada tambahan penerimaan pajak dari aktivitas pencairan proyek pemerintah,” ujarnya, Selasa (3/12/2013).
Menurutnya, secara historis penerimaan pajak pada akhir tahun akan meningkat 2-3 kali lipat dari rata-rata setoran penerimaan pajak per bulan. Dia mengklaim penerimaan pajak tersebut akan didominasi dari pencairan anggaran untuk proyek pemerintah.
Kendati demikian, kondisi ekonomi yang belum membaik menyebabkan target penerimaan pajak tahun ini sulit tercapai. Hal itu terlihat dari menurunnya pertumbuhan penerimaan pajak wajib pajak, terutama dari sektor perdagangan.
Sekedar informasi, penerimaan pajak dari industri pengolahan hingga kuartal III/2013 tumbuh 3,8%, lebih rendah dari pertumbuhan tahun lalu sebesar 15,2%. Hal yang sama juga terjadi di sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan negatif hingga 46,4%.
Dari data Ditjen Pajak menyebutkan realisasi penerimaan dari pajak penghasilan (PPh) non migas hingga 22 November sebesar Rp362,09 triliun, atau 77,96% dari target Rp464,48 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 7,15% dibandingkan dengan periode yang sama 2012.
Sementara realisasi penerimaan dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan PPnBM mencapai Rp315,24 triliun, atau 74,4% dari target Rp423,7 triliun. Adapun, capaian tersebut tumbuh 14,02% dari periode yang sama tahun lalu.
Realisasi Penerimaan Pajak 22 Nov. Melambat
Realisasi penerimaan pajak non migas hingga 22 November 2013 mencapai 76,33% dari target APBN-Perubahan 2013 sebesar Rp920,93 triliun, atau lebih lambat dibandingkan realisasi penerimaan pajak pada periode yang sama tahun lalu 77,95%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Linda Teti Silitonga
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
42 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
Pertamina Tak Khawatir Dampak Rupiah Anjlok: Kami Sudah Mitigasi
43 menit yang lalu
Rupiah Ambruk, Bahlil Wanti-wanti Dampak ke Impor BBM & LPG
1 jam yang lalu