Bisnis.com, JAKARTA— Lembaga Pemeringkat Fitch Ratings menilai kunci penentu bagi peringkat Indonesia dan peringkat utang negara dalam 6-12 bulan kedepan akan terkait pada kebijakan dan prioritas yang dipilih oleh pemerintahan baru.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum secara resmi mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2014 dimenangi oleh Joko Widodo (Jokowi) sekitar 53%. Hal ini mengkonfirmasi hasil hitung cepat sebelumnya.
Fitch menilai proses demokratis di Indonesia juga akan terus berlangsung melihat proses pemilu yang berjalan cukup damai.
“Kunci penentu pemeringkatan bagi Indonesia adalah bagaimana prioritas pemerintah baru untuk menjaga stabilitas ekonomi atas pertumbuhan PDB yang tinggi,” papar Direktur Fitch Ratings Thomas Rookmaaker, dalam riset yang diterima Bisnis, Kamis (24/7/2014).
Lebih lanjut Thomas mengatakan damainya proses pemilu ini akan mengakhiri ketidakpastian politik dan akan menguntungkan bagi sektor investasi.
Saat ini, koalisi Jokowi belum mayoritas, yakni hanya 37% kursi di parlemen. Namun, Thomas menilai jika ada perluasan dukungan parlemen bagi Jokowi, dengan bergabungnya satu partai atau lebih, maka dapat memperkuat mandat pemerintahan baru.
Dengan demikian, hal tersebut diharapkan dapat mengimplementasikan reformasi dan mendorong produktivitas serta meningkatkan tren pertumbuhan.
Fitch menilai Indonesia masih rentan terhadap tekanan eksternal dan menghadapi kendala strutktural melihat kekurangan (backlog) infrastruktur dan sulitnya memulai bisnis baru.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana susunan kabinet pemerintahan, anggaran, dan kebijakan baru yang akan diumumkan pada bulan-bulan depan. Hal itu dinilai menjadi indikasi penting bagaimana Jokowi akan mengelola mandat politiknya.
“Jokowi telah membangun reputasi dengan memulai proyek infrastruktur baru di Jakarta. Namun dia belum memiliki rekam jejak nasional,” tuturnya.
