Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan konsep premium supermarket mengalami perkembangan pesat dalam rentang waktu 10 tahun terakhir.
Layanan premium supermarket berkembang seiring dengan tumbuhnya tingkat pendapatan masyarakat.
Menurutnya, Premium supermarket awalnya diperuntukkan bagi kaum ekspatriat yang tinggal di Indonesia.
Lantaran kelas menengah Indonesia terus meningkat, banyak peritel membuka gerai supermarket kelas atas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kendati demikian, Tutum mengklaim persaingan bisnis di sektor ini tidak seketat kompetisi di lini supermarket, mini market, atau convenience store.
Dia mengatakan jumlah pelaku bisnis yang menawarkan layanan ini tak lebih dari 10 pemain.
“Kontribusi premium supermarket di bidang food and beverage berkisar 10%. Saya memprediksi jumlah ini akan terus bertambah,” katanya.
Di saat beberapa pelaku usaha ritel membuka gerai berkonsep premium supermarket, ada juga peritel yang memoles tampilan toko menjadi lebih modern dan dinamis.
Head of Public Affairs PT Trans Retail Indonesia pengelola gerai Carrefour Indonesia Satria Hamid Ahmadi mengatakan perseroan mulai mengembangkan konsep toko baru dengan membuka Transmart Super Center pertama di Cikokol, Tangerang, Jawa Barat.
Berbeda dengan toko kami pada umumnya, Transmart Super Center lebih mengedepankan interior toko lebih modern dan layanan prima.
"Perubahan ini kami lakukan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Alhasil, konsumen tak hanya sekadar berbelanja, tetapi mendapat nilai lebih [added value]," tuturnya.