Bisnis.com, JAKARTA - Saat melakukan tugas kampus meneliti tentang pembentukan karakter anak di daerah marjinal Manggarai, Jakarta, Alia sangat tertegun karena hampir semua anak yang ia temui memiliki cita-cita menjadi tukang ojek atau tukang bajaj atau bahkan menjadi preman seperti orang tua mereka.
Berbekal pendidikan dan modal sendiri, Alia memutuskan membuka Sanggar Belajar yang ia namai Dreamdelion Cerdas di RW 04 Manggarai.
Alia juga mengembangkan social business dengan memanfaatkan masyarakat sekitar untuk dapat berpenghasilan sendiri dengan sebutan Dreamdelion Kreatif yang diikuti oleh Ibu-Ibu RW 04 & RW 12 yang telah ia beri pelatihan keterampilan.
Selain itu, ada pula Dreamdelion Sehat yang dikembangkan di RW 08 dengan program vertikultur, yaitu memanfaatkan lahan sempit untuk menjadi perkebunan keluarga.
Saat ini lebih dari 50 orang anak mengikuti kegiatan Dreamdelion Cerdas setiap minggunya, Dreamdelion Kreatif menghasilkan penjualan kerajinan tangan dengan omzet Rp 40 juta tiap bulan.
Hasil penjualan ini digunakan untuk pengembangan Yayasan Dreamdelion dan menjadi pemasukan bagi ibu-ibu warga sekitar yang dulu tidak memiliki penghasilan.